Puente Nuevo artinya “Jembatan Baru” hanya sebuah penyebutan semata. “Jembatan Baru” ini sudah berusia 230 tahun. Proses pembangunanya sendiri dimulai pada 1751, memakan waktu hingga 42 tahun. Mulai digunakan pada 1793. Dirancang oleh arsitek Jose Martin de Aldehuela.
Jembatan yang sama sebelumnya sempat runtuh, hanya enam tahun setelah selesai pembangunannya dan menewaskan 50 orang dalam kejadiannya. Karenanya perhatian ekstra oleh penguasa kota dilakukan dalam pembangunan berikutnya. Jembatan ini juga menyimpan kenangan sedih Perang Saudara Spanyol, saat beberapa orang simpatisan Nasionalis terlempar ke bawah jembatan yang dalam ini.
Puente Nuevo bukanlah satu-satunya jembatan yang menghubungi di kota di Ronda. Masih ada Puente Viejo (Jembatan Tua) yang disebut juga Puente San Miguel. Dan Puente Romano-Jembatan Romawi yang juga dikenal sebagai Puente Arabe-Jembatan Arab. Karena fondasi jembatan dibangun masa Romawi dan dibangun kembali pada periode Arab. Yang bila berada di atasnya kita akan menyaksikan keindahan ngarai dan bangun sejarah yang berbeda.
Menyusuri setiap sudut kota Ronda sama halnya dengan menyusuri salah satu kota tertua di Spanyol. Dihuni untuk kali pertama oleh bangsa Celtic. Mereka menyebut kota ini sebagai Arunda pada abad 6 SM. Bangsa Fenisia mendirikan pemukiman di dekatnya yang disebut Acinipo atau Ronda la Vieja-Ronda Tua.
Dilanjutkan dengan Romawi dipimpin oleh Scipio Africanus yang membangun pos yang dibentengi dalam perang ke dua dengan bangsa Fenisia. Wilayah ini diberi gelar “Kota” oleh Julius Caesar. Abad 5 M orang Suebi yang berasal dari Jerman sekarang, yang dipimpin oleh Rechila menguasainya.
Seabad berikutnya ditaklukkan kembali oleh Kekaisairan Romawi Timur. Kemudian Datang bangsa Visigoth dipimpin rajanya Leovigild menguasainya hingga 713. Sampai akhirnya dikuasai bangsa Berber Moor, yang menyebut kota ini sebagai Hisn Ar-Rundah –Kastil Rundah yang menjadi ibukota Takurunna.
Ronda adalah kampong halaman Abbas Ibn Firnas (810-887) , seorang pakar muslim yang banyak menguasai ilmu pengetahuan. Ia seorang penemu, insinyur, penerbang, ahli kimia, dokter, penyair dan musisi Andalusia.
Setelah runtuhnya kekhalifahan Cordoba. Ronda menjadi ibu kota kerajaan kecil dibawah Banu Ifran dari Suku Berber di Afrika Utara, yang dikenal dengan Taifa Ronda (1039-1065). Dalam periode ini Ronda memperoleh banyak warisan arsitektur Muslim . Pada 1065 Taifa Sevilla dipimpin Abbad II al-Mu’tadid menaklukan Ronda. Pada periode kekuasaannya lahir penyair Salih bin Sharif al-Rundi (1204-1285) dan Sarjana Sufi Ibn Abbad al-Rundi (1333-1390).
Pada 1485 dominasi Islam di Ronda berakhir seiring ditaklukan oleh Marquis of Ca’diz dalam pengepungan kota secara singkat. Kemudian bangunan kota diperbaharui atau disesuaikan dengan peran Kristen. Ditempat yang baru juga dibangun bangunan lain seperti Marcadillo dan San Francisco
Setelah semenajung Iberia, Granada ditaklukan, Penguasa Spanyol memperlakukan penindasan, pengusiran, pembunuhan dan pemaksaan pindah agama dan juga penggunaan atribut muslim dalam hampir semua aspek kehidupan. Sebagian mereka terpaksa berpindah agama demi menjaga nyawa, harta dan keluarganya dengan diam-diam tetap menjalankan syariat Islam. Mereka disebut dengan Moriscos.