Tapi biarlah masalah bebas visa ini  berproses dan terus membawa angin segar, sesegar hembusan angin pagi di bumi Tarifa, Spanyol.Â
Titik awal kami menapaktilasi jejak kejayaan Islam Dunia Barat, yang awalnya sudah dimulai di Iberia sana, saat Thariq Bin Ziyad bersama pasukannya mendarat di dekat Bukit Batu, yang kemudian dinamakan sebagai Jabal Thariq.
Sementara di sini, kami bertemu sahabat lama saya, local guide yang sudah sering membantu group kami yang juga bernama Ziyad. Seorang Muslim Turki yang bermukim lama di Spanyol. Anak muda yang tampan, cerdas, menguasai sejarah dan kota-kota di Spanyol dan menguasai banyak bahasa. Dan tentunya berlicensi resmi sebagai local guide di Spanyol.
Eksplorasi pertama kami di Spanyol adalah mengunjungi Kota Malaga, tentu dengan keterbatasan waktu kami hanya memilih satu tujuan yaitu, "The old City of Malaga"Â kota tua penuh peninggalan sejarah dan indah tentunya. Â
Malaga terletak di Costa de Sol (pantai matahari) Mediterania. Berjarak 162 Km dari kota Tarifa tempat kami bermula. Dan kami menjangkaunya dalam hitungan 2 jam saja dengan bus pariwisata.
Kota terpadat kedua setelah Seville di Andalusia dan menjadi yang keenam terpadat di Spanyol. Menjadi ibu kota provinsi Malaga sebuah munisipalitas di Spanyol, kota ini dihuni 578.460 penduduknya, sesuai data pada 2020.
Menjadi kota tertua di Eropa yang terus dihuni penduduknya, ini yang disematkan kepada kota Malaga. Jejak sejarahnya panjang, menjangkau 2.800 tahun kemasa silam. Ahli sejarah menduga kota ini didirikan pada 770 SM oleh orang Fenisia, yang mereka sebut Malaka.Â
Lalu sejarah berputar,banyak bangsa menguasainya. Dari Katago Kuno di Abad ke-6 SM, lalu Romawi dari 218 SM, dilanjutan Kekaisaran Malaka (Latin), kemudian Visigoth dan masuklah kekuasaan Islam selama 800 tahun, yang menyebut Malaga sebagai Malaqah dalam bahasa Arab. Keruntuhan Islam di Eropa pada 1478 menyebabkan Malaga berada dibawah Mahkota Castille di tengah perang Granada.
Semua jejak penguasanya kini menjadi "museum terbuka" menjadikan Malaga sebagai kota sejarah peninggalan arkeologis dan monument era Fenisia, Romawi, Islam dan Kristen. Semua seakan menggelar orchestra sejarah selama hampir 3.000 tahun.
Sejak tahun 711 Malaga menjadi kota di bawah kekuasaan muslim masa kekhalifahan Banu Umayyah yang berpusat di Damaskus. Di bawah pemerintahan Islam, Malaga hidup makmur hampir di semua sisi kehidupan.Â