Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jejak Sejarah Hebat di Rabat-Marocco

19 Oktober 2021   15:15 Diperbarui: 19 Oktober 2021   16:18 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasbah Udaya Dengan View Kota Rabat Yang Indah | Pribadi

Royal Palace atau Dar al-Mukhzen bukanlah tempat terbuka untuk dikunjungi publik. Tetapi kita tetap diperkenankan mendekati disekitar halaman depan gerbang Istana. Sebatas melihat dan berfoto di depan gerbang Istana masih dalam batas yang diperkenankan.

Royal Place atau Dar al-Makhzen Bukan Tempat Terbuka Untuk Publik, Tapi Kita Masih Diperkenankan Mendekatainya | Pribadi
Royal Place atau Dar al-Makhzen Bukan Tempat Terbuka Untuk Publik, Tapi Kita Masih Diperkenankan Mendekatainya | Pribadi

Ada dua sisi yang saya rasakan sangat berbeda antara kunjungan ke Kasbah Udaya dengan Royal Palace atau Dar al-Makhzen. Dahulu Sang Penguasa tinggal dalam suatu daerah yang bersebelahan dengan rakyatnya. Hidup dalam satu lingkungan, dan bersama-sama mempertahankan kota, dalam konsep hidup di Marocco yang disebut Kasbah.

Kasbah menjadi pengikat kehidupan mereka dalam arti yang sesungguhnya.  Mengembangkan pola kehidupan bernegara (dalam sekala kota) yang menyatu bagaikan tanah, air dan udara yang ada. Solid dalam arti sebenarnya. Sehingga kekuatan suatu “bangsa” dilihat dari seberapa hebat dan besar Kasbah yang dimilikinya.

Namun sejarah memang terus berubah. Pada setiap masa konsep kehidupan antara rakyat dan penguasa semakin ada batas pemisah. Sebuah hal yang wajar dan alamiah serta harus diterima. Dan wujud nyatanya terlihat persis di kota Rabat.

Sekarang Sang Penguasa hidup “seakan” terpisah dari rakyatnya. Sang penguasa hidup dalam Istana megah, Royal Palace yang juga di sebut Dar al-Makhzen yang nyaris tak terjamah dengan rakyat. Tentunya tidak dalam arti sebenarnya. Ada protokoler kerajaan yang memang sudah sepatutnya dijaga. Untuk tetap menjaga eksistensi Bangsa dan Sang Raja, sebagai “Simbol Sang Penguasa Suatu Bangsa”  

Kota Rabat memang hebat… kota ini banyak menyimpan jejak sejarah. Menelusurinya bagaikan membuka lembaran-lembaran panjang perjalanan sebuah bangsa Marocco dari abad ke abad.  Yang wujud peninggalannya kini tersisa,  diwarisi oleh generasi penerusnya dan menjadi pembelajaran kita sebagai umat manusia di dunia. 

Rasanya saya mantab memberi judul artikel ini “Menelurusi Sejarah Hebat, di Rabat”.  Bagaimana pendapat Anda ?

Jkt/Ksw/19102021/29

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun