Ciri khas yang menonjol adalah warna biru dibagian bawah dah putih dibagian atas hampir semua dinding rumah mereka. Berharap warna biru putih ini bisa memberi kesan sejuk di tengah panasnya iklim di kota Rabat.
Mengeksplorasinya harus berjalan kaki, seakan mengeliling kampung yang tertata rapih dan bersih. Beberapa rumah penduduk kini di depannya beralih fungsi.
Mereka memanfaat kan ruang bagian depan atau dinding tembok tempat menjual berbagai souvenir. Sebagian rumah menghiasi tembok dindingnya dengan para-para menyangga pohon merambat atau bunga agar lebih cantik dipandang mata.
Mengekplorasinya juga sangat menyenangkan karena banyak ruang terbuka dan sudut pandang cantik sebagai angle foto menarik yang langsung bisa di upload di social media anda.
Puas mengeksplorasi Kasbah Udaya kami pun mengunjungi Royal Palace yang hanya berjarak 5,6 km saja. Cukup 11 menit, kita akan sampai di sana.
Royal Palace yang juga disebut Dar al-Makhzen, yang bermakna “Rumah Makhzen” tempat kediaman resmi Raja Muhammad VI dan keluarganya. Namun mereka menyebut secara resmi sebagai “Istana Essaid El Mechouar” yang berarti "Tempat Istana Kebahagiaan". Kadang juga disebut Palais Royal.
Istana indah ini awalnya dibangun pada 1864, sebagai pengganti istana lama yang pernah dibangun Sultan Muhammad IV. Terletak di lapangan parade yang disebut “Mechouar” yang juga digunakan sebagai tempat pertemuan publik dengan jumlah besar.
Di lokasi yang sama dibangun juga sebuah masjid, akomodasi untuk penjaga keluarga kerajaan, sekolah memasak, perpustakaan yang berisi koleksi manuskrip Raja Hasan II dan “Collage Royal” sekolah khusus bagi kelurga kerajaan dan taman dengan design bergaya Perancis dan Arab.
Sejak Sultan Muhammad bin Abdallah berkuasa, ia telah memilih Rabat sebagai tempat kediaman resmi kesultanannya yang diikuti oleh semua Sultan dan Raja penerusnya dari dinasti Alaouite, walaupun mereka juga tetap memiliki istana di kota-kota lain.
Ketika Marocco berada dibawah protektorat Perancis pada 1912 yang memindahkan ibukota Marocco dari Fez ke Rabat, Kesultanan Marocco tetap berada di Rabat. Hingga kemerdekaan pada 1955, mereka pun memilih Dar-al Makhzen sebagai istana utama Raja.
Dar al-Makhzen mencatat beberapa peristiwa penting yang terjadi di dalamnya, antara lain; kelahiran Hasan II yang kemudian memerintah Marocco dari 1961-1999; Pernikahan Raja Muhammad dengan Salma Bennati, yang sekarang dikenal dengan Putri Lala Salma. Putra Raja Hassan II, yaitu Muhammad VI sekarang menjadi Raja Marocco.