Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Palaise de la Bahia" Arsitektur Islam Bergaya Moor, Monumen Bersejarah Terkenal di Marrakech

3 Oktober 2021   10:15 Diperbarui: 3 Oktober 2021   10:23 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palaise de la Bahia Arsitektur Islam Bergaya Moor (Dok.Wikipedia)

Point of Journey to Marocco-Spain : 5

“Istana akhir abad 19 dengan arsitektur dan dekorasi indah bergaya Moor. Dibangun oleh mereka yang bergaris keturunan rakyat biasa yang berada dalam putaran sejarah Kesultanan Marrakech.  Kini eksistensinya diakui dunia sebagai sebuah monument bersejarah dan objek wisata terkenal di Marrakech, Marocco”

Sebuah pintu gerbang berbentuk tapal kuda menjadi gerbang istana Bahia. Dindingnya berwarna coklat terakota atau orang Marocco menyebutnya merah muda marrakashi

Lengkungan tapal kudanya seakan terbagi dua. Yang kecil tanpa dekorasi.  Sementara lengkungan besar lainnya didekorasi atasnya dengan motif setengah lingkaran yang saling bersambungan berwarna putih.

Ornamen berikutnya membentuk huruf U terbalik dengan dekorasi bermotif lingkaran kecil penuh berwana coklat.  Ada 2 ornamen kotak putih di sudut kiri kanan menjadi dekorasi tambahan. 

Di atasnya dihiasi kanopy genteng berwarna hijau kecoklatan. Sebuah bendera Marocco berkibar di atasnya. Cukup sederhana untuk sebuah gerbang “Istana”

Di halaman utama, deretan pohon jeruk tengah memamerkan buah-buahnya yang kuning segar diantara rimbunya dedaunan. Pohonnya berjajar rapih di sisi kiri dan kanan di jalan masuk utama Istana yang cukup luas. 

Beberapa burung kecil terlihat sibuk mencari serangga kecil. 

Seekor diantaranya berkejaran dengan belalang hijau yang terbang, berusaha bersembunyi dari incaran sebagai mangsanya.  Kicauan paginya memberi suasana ceria di halaman Istana Bahia, yang dalam bahasa Prancis disebut “Palais de la Bahia

Beberapa pohon palm seakan menjadi payung dalam istana. Sementara disisi kanan jalan berderet tanaman setinggi pundak orang dewasa membentuk pagar hijau, seakan menutup pohon pohon jeruk dan beberapa pohon lain yang ada di dalamnya

Wangi harum bunga mawar merah, kuning dan putih di sudut taman terasa lebih menyegarkan, bercampur segarnya aroma buah jeruk yang sudah matang. 

Dan sinar matahari pagi yang masih sehangat kopi susu yang baru kami minum tadi pagi, seakan memberi energy ekstra kepada kami untuk mengeksplorasi istana yang memiliki dekorasi indah ini.

Hari masih terbilang pagi untuk kunjungan turis di istana yang terkenal sebagai objek wisata yang wajib dikunjungi di Marrakech. Bersama rombongan kami hanya ada tiga group kecil. Lima orang turis asal Prancis; empat orang dari Jepang yang sepertinya sebuah keluarga dan sepasang kekasih asal Italia.

Mengeksplorasinya dimulai dari sebuah kisah. Kisah panjang mereka yang memulai perjuangan untuk hidup layak sebagai orang berada, dari orang yang dianggap tidak ada.

Grand Courtyard Palais de la Bahia (Dok.Pribadi)
Grand Courtyard Palais de la Bahia (Dok.Pribadi)

Adalah “Si Musa” pemeran utama pertama dari garis keturunan seorang budak kulit hitam yang mengambil peran penting  dalam pembangunan istana ini. Kejujuran, kepintaran, ketekunan dan loyalitasnya kepada Sultan mengangkatnya menjadi seorang “Wazir” Agung Sultan Alaouite Muhammad ibn Abd al-Rahman pada tahun 1859.

Sekedar informasi tambahan, “Wazir” dalah suatu jabatan dalam system monarki kerajaan Islam, yang setara kedudukannya sebagai seorang Penasehat atau Menteri dalam bidang politik atau keagamaan. 

Istilah ini berasal dari bahasa Persia yang secara harfiah berarti “pembantu” atau bahasa gaulnya kita bisa sebut “orang kepercayaan atau ‘tangan kanan’ seseorang”

Kariernya dimulai dengan melayani “Makhzen” (Pemerintah kerajaan) sebagai “Hajib”, sebuah jabatan mirip dengan bendaharawan. Berkat kejujuran, kepintaran, ketekunan dan loyalitasnya ia berhasil mendapat kepercayaan sebagai Wazir Agung Sultan Alaouite Muhammad ibn Abd al-Rahman yang berkuasa dari 1859-1873.

Dia kemudian membeli sebidang tanah dan mulai membangun “istana”nya pada 1859. Ia mulai membangun kamar-kamar di sisi utara bersebelahan dengan taman besar. 

Disebut dengan “Grand Riad” yang sekarang dikenal sebagai Dar Si Moussa.  Pembangunan kamar-kamar berikutnya berada di sisi timur dan barat Taman grand riad yang hingga kini tercatat prasasti pembangunannya dilakuan pada 1866-67.

Setelah “Si Musa” meninggal, putranya yang bernama “Si Ba Ahmed ibn Musa”, juga dipercaya sebagai Wazir Agung Sultan Moulay Abdel Aziz pada 1894-1900. Si Ba Ahmed ibn Musa yang lebih dikenal sebagai Ba Ahmed juga memulai kariernya sebagai Hajib untuk Sultan Moulay Hassan

Kemudian dia mendapat promosi sebagai Wazir Agung

Saat sang Sultan meninggal, Putranya Abdel Aziz diangkat sebagai sultan pada 1894. Karena Sultan masih berusia enam belas tahun, maka Ba Ahmed berperan sebagai penguasa efektif Marocco hingga kematiannya akibat penyakit pada 1900.

Dengan jabatannya sebagai Wazir dan penguasa efektif kerajaan, ia mulai memperluas Istana yang dibangun ayahnya dengan menambah sedikit demi sedikit tanah baru disekitarnya. 

Didukung dua saudara laki-lakinya Si Said dan Idris. Si Said juga membangun sendiri istananya di utara yang dikenal sebagai Dar Si Said, yang sekarang berfungsi sebagai Museum.

5-615915990101904c61253d12.jpg
5-615915990101904c61253d12.jpg
Dinding Putih Ber list Biru Pada Halaman Kecil Bahia Palace (Dok.Pribadi)

Kami mulai memasuki “istana yang seperti bukan istana sesungguhnya”, karena di bagian awalnya memang tampak layaknya masuk kesebuah rumah yang besar saja. Dimulai dari sebuah pintu berbentuk tapal kuda lalu masuk ruang utamanya. 

Tidak terlalu besar yang mencerminkan sebuah Istana; dalam benak seseorang yang berharap mendapat kesan megah di dalamnya.  

Dinding dan lantainyanya memiliki dekorasi khas Marocco dengan celling yang terbuat dari kayu berukiran indah . Di bagian awal banyak terliat dinding yang dicat warna putih dengan list biru di beberapa bagian ruang. 

Terlihat membentuk sebuah komposisi bangunan yang membentuk sebuah halaman kecil di dalamnya. Semakin ke dalam setiap ruangan semakin tertata lebih apik dan cantik.

Memang sejatinya Istana ini sejak awal tidak dibangun dalam rancangan aristektur terpadu, tetapi dibangun dan diperluas secara bertahap selama bertahun-tahun. Yang pembangunannya dirancang sesuai tanah yang tersedia dan kebutuhan yang ada. Sehingga mencapai ukuran luas hingga 2 hektar.

Pembangunan istana juga meliputi pembuatan kamar-kamar untuk kediaman keluarga pribadi dan haremnya, pelayan serta para budak. Nama Bahia diambil dari Istri yang paling dicintainya,yaitu “Bahia”

Yang makna  berarti “Yang Cemerlang”.   Istana ini seluruhnya memang dibangun hanya satu tingkat saja, karena kemungkinan sang empunya, Ba Ahmed, memiliki tubuh yang terlalu gemuk, sehingga mengalami kesulitan untuk naik dan turun tangga.

Sebagian besar Istana Bahia dibangun oleh Ba Ahmed. Di bagian selatan yang mencakup halaman kecil dan taman riad. 

Sebuah taman pribadi yang luas lengkap dengan kolam air pusat dan titik akses melalui jembatan di atas jalan yang menghubungkannya dengan istana dibangun disisi timur. Muhammad ibn Makki al-Misfiwi dari Sifi, adalah arsitek yang membangun Istana Bahia ini.

Sebuah halam kecil di sisi kiri yang disebut dengan ”East of the small Riad” dibangun diantara kamar-kamar berornamen yang mengelilinginya.  Sementara di sebelah timurnya terdapat terdapat halaman yang sangat luas berukuran 50x30 meter yang dalam bahasa Prancis disebut “Cour d’Honneur”.

9-6159166006310e1cf8616ff2.jpg
9-6159166006310e1cf8616ff2.jpg
Beberapa Bagian Bangunan Istana Bahia (Dok.Wikipedia)

Lantainya terbuat dari marmer Carrara Italia. Disekelilingnya galeri kayu berwarna-warni yag tampil elegan memberikan akses kesekitar 80 kamar yang diyakini sebagai kamar istri dan harem (selir) Ba Ahmed. Di tengah halaman terdapat sebuah kolam berbentuk kotak, dengan air mancur berbentuk mangkuk bulat khas Marocco.

Sebuah aula besar yangdikenal sebagai Salle d’Honneur dalam bahasa Prancis, berukuran 20x8 meter berada di ujung timur halaman. Aula ini menampilkan langit-langit tinggi dengan beberapa dekorasi lukisan terbaik di Istana Bahia ini.  

Bangunan ini merupakan perluasan besar terakhir yang dilakukan Ba Ahmed, didukung dengan temuan prasasti yang menyatakan pembangunan kamar ini terjadi pada 1896-1897.  

Sebuah apartemen pribadi dibangun Ba Ahmed untuk istri pertamannya, Lalla Zaynab  di sisi barat halaman yang luas ini. Posisinya kurang lebih antara halaman kecil di sebelah selatan dan taman besar Riad di sebelah utara. Pembanguan apartemen dilakukan pada 1898.

Banguan Didekorasi Indah Hampir Di Semua Ruangan (Dok.Pribadi)
Banguan Didekorasi Indah Hampir Di Semua Ruangan (Dok.Pribadi)

Di sisi utara halaman besar terdapat halaman luas lainnya dengan beberapa kamar yang ada di sebelahnya, dikenal sebagai “Grand Riad atau Large Riad”. Halamannya ditanami pohon-pohon besar dari abad 19. 

Diapit di sisi Timur dan Barat oleh dua aula besar dengan dekorasi yang yang cantik. Ini merupakan bagian tertua Istana yang berasal dari zaman “Si Musa” ayah Ba Ahmed yang pembangunannya tercatat pada 1866-67.

Lebih jauh kearah timur, di luar istana utama,masih tersisa serangkaian kebun dan taman lain yang dibuat Ba Ahmed dilengkapi beberapa kolam air dengan beberapa jenis pohon yang tumbuh di sana. Di sisi selatannya terdapat pavilion lain termasul istal dan masjid yang memiliki menara.

Bergaya Di Air Mancur Dalam Istana Bahia (Dok.Pribadi)
Bergaya Di Air Mancur Dalam Istana Bahia (Dok.Pribadi)

Hampir semua dari kami memperhatikan setiap detil penjelasan yang diberikan local guide yang berpengalaman mengenai ruangan dan taman di Istana Bahia yang menakjubkan.  

Walau awalnya persepsi kami tentang istana ini jauh jauh berbeda dari yang apa yang kami lihat di dalamnya. Ternyata Istana Bahia ini benar-benar luar biasa. Apalagi bila melihat sejarah sang empunya.

Ada penilaian tersendiri terhadap palais de la Bahia ini yang sangat menonjol dan luar biasa adalah “dekorasinya”.  Hampir setiap dindingnya menampilkan plesteran yang diukuir dalam tulisan Arab, pola geometris Arab dan muqarnas (“kubah stalaktit” yang merupakan bentuk ragam dekoratif dalam arsitektur tradisional Islam dan Persia).

Dekorasi Indah Di Istana Bahia (Dok.Wikipedia)
Dekorasi Indah Di Istana Bahia (Dok.Wikipedia)

Lantainya dilapisi marmer dan ubin zellij.  Langit-langit terbuat dari katu ceder yang dicat  dengan pola bunga berwarna-warni, bersa,a kanopi kayu berukir dan dicat di pintu utama. Dengan semua materi dekorasi dimbil dari seluruh Marocco. Kecuali lantai Carrara Italia.

Semua Ruangan Penuh Dengan Dekorasi Indah (Dok.Pribadi)
Semua Ruangan Penuh Dengan Dekorasi Indah (Dok.Pribadi)

Akhir cerita Istana keluarga ini cukup tragis. Setelah kematian Ba Ahmed, atas perintah Sultan Abdel Aziz, istana bahia diambil alih oleh kerajaan. Semua barang-barang berharga di dalamnya diambil untuk kepentigan kerajaan.

Tercatat pada 1908, Madani el-Glaoui,saudara laki-laki Thami el-Glaoui, (Sultan Marrakech pada 1912-1956 yang jalur keluarga besarnya bersekutu dengan Sekutu Protektorat Prancis untuk menggulingkan Sultan Muhammad V)) mengambil alih istana bahia dan menggunakannya untuk menjamu tamu-tamu asing. Dia menambah lantai atas di beberapa bagian Istana Bahia untuk pertama kalinya.

Dalam masa protektorat Prancis di Marocco, 1912, Istana Bahia menjadi kediaman resmi Jendral Prancis, Lyautey, hingga pemberian kemerdekaan Maroko dari Prancis.

Setelah kemerdekaan Marocco, Istana Bahia kembali digunakan sebagai kediaman Raja Muhammad V.  Yang kemudian oleh Raja Hasan II dialihkan ke Kementrian Kebudayaan Marocco dan mengubahnya menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi  hingga saat ini.

 Namun terkadang Istana ini juga masih digunakan Raja Marocco untuk menerima tamu pejabat asing atau tuan rumah suatu acara kerajaan.

Keindahan Dekorasi Di semua Sisi (Dok.Pribadi)
Keindahan Dekorasi Di semua Sisi (Dok.Pribadi)

Meninggalkan jejak langkah kami di Istana Bahia, ada kesan yang mendalam tercipta. Betapa perjuangan seorang rakyat jelata yang berusaha membuat sesuatu yang terindah untuk keluarga dan orang-orang tercinta yang ada di sekelilingnya berakhir secara tragis.

Semua miliknya dari hasil kerja keras dan perjuangan panjang dirampas sang penguasa.  Mungkin dengan dengan sejuta alasan untuk membenarkannya.  Semua hasil karyanya kini tidak ada lagi digenggamnya. 

Semua hasil keringatnya hilang bersama terhapus oleh akhir masa yang tidak dapat diturunkan untuk generasi berikutnya. Semua karena ulah sang pengusaha yang tidak menilai usaha rakyat sebagai miliknya yang paripurna.

Namun generasi Si Ba Ahmed ibn Musa, masih bisa sedikit bernafas lega dengan sedikit bangga atas apa yang telah dilakukan oleh nenek moyang mereka. Menyaksikan jajak sejarah karya besar Istana Bahia masih dapat dilihat dan dinikmati orang banyak.  

Untuk dikunjungi dan dikagumi semua seni arsitektur yang tersaji.  Dan berharap ada sedikit berkah Allah Swt mengalir darinya untuk Si Ba Ahmed ibn Musa.

Palais de la Bahia adalah Istana Bahia yang bermakna sama, menyandang arti “Yang Cemerlang” di dalamnya. Yang kehadirannya merupakan ekspresi perjuangan panjang rakyat jelata dari tak berada menjadi ada dalam arti sebenarnya. 

Palais de la Bahia monument sejarah terkenal di Marrakech, Marocco, eksistensinya hadir dari rakyat jelata yang akan dikenang sepanjang masa.

  

Jkt/Ksw/0102021

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun