Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Jalur Kapal Pesiar Sungai Nil dari Aswan ke Luxor (Bagian Pertama)

5 September 2021   06:00 Diperbarui: 5 September 2021   21:51 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan Penuh Selera Dengan Hidangan Khas Timur Tengah (Dokumen Pribadi)

Kapal Pesiar Sungai Nil terus bergerak, meninggalkan Pulau Philae, dengan agenda docking, merapat di suatu tempat yang disebut mereka sebagai dermaga.  

Udara segar  senyapu lembut wajah-wajah penikmat perjalanan.  Beberapa duduk di kursi dambil berdiskusi ringan.  Beberapa orang sibuk berselfie. Mengabadikan perjalanan yang penuh pesona ini.

Dibagian tengah deck teratas, di bawah sebuah canopy besar, beberapa staff kapal pesiar sibuk melayani permintaan segelas kopi atau teh yang disuguhkan bersama camilan ringan.  

Teman yang pas menikmati indahnya perjalanan. Sambil duduk bersandar kursi panjang. Menyerut kopi hangat yang nikmat.  Oooh… rasanya bak ”Juragan Minyak”  yang sedang bermalas-malasan sambil liburan. Dan bumi ini pun laksana milik tuan.

 

Duduk Santai Sambil Minum Kopi Atau Teh Plus Camilan Laksana Juragan Yang Lagi Liburan (Dokumen Pribadi)
Duduk Santai Sambil Minum Kopi Atau Teh Plus Camilan Laksana Juragan Yang Lagi Liburan (Dokumen Pribadi)

Tak lama berselang, sebuah pengeras menggema di ruangan.  Ternyata seorang staff meminta perhatian akan sebuah Situs Makam Tua di sebelah kiri kapal. Mausoleum Aga Khan III.  Makam Sultan Muhammad Shah dari Dinasti Kesultanan Fatimiyah –Ismailliyah yang menguasai Mesir (Juga Syam) dari 5 Januari 910 hingga 1171.

Meninggal pada 1957 dan dimakamkan di atas sebuah bukit dekat villa yang dirancang  arsitek Mesir, Hassan Fathy di jalur sungai Nil Aswan, Mesir.  Sang Istri, Begun Om Habibeh Aga Khan memerintahkan membangun Mausoleum untuk suaminya di dekat Villa Musim Dingin tersebut.  Pembangunannya dimulai 1957 dan selesai 1960.

Memiliki tembok dinding pembatas “crenellated”, dengan kubah besar di tengah yang memiliki jendela berdekorasi di sepanjang drum.  Ada empat buah kubah kecil di setiap dinding luar. Dan sebuah Mihrab untuk sholat.

Mausoleum nya sendiri dibangun dari batu kapur merah muda. Di dinding luar berjajar tembok pembatas dan sebuah pintu masuk satu-satunya berbentuk melengkung menjadi akses masuk ke ruang interior mausoleum.

Sebuah prasasti Al-Quran terbuat dari marmer carrara menghiasi bagian dalam makam. Makam menghadap mihrab, yang terletak di bawah kubah tengah di dinding timur makam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun