Kapal Pesiar Sungai Nil terus bergerak, meninggalkan Pulau Philae, dengan agenda docking, merapat di suatu tempat yang disebut mereka sebagai dermaga.
Udara segar senyapu lembut wajah-wajah penikmat perjalanan. Beberapa duduk di kursi dambil berdiskusi ringan. Beberapa orang sibuk berselfie. Mengabadikan perjalanan yang penuh pesona ini.
Dibagian tengah deck teratas, di bawah sebuah canopy besar, beberapa staff kapal pesiar sibuk melayani permintaan segelas kopi atau teh yang disuguhkan bersama camilan ringan.
Teman yang pas menikmati indahnya perjalanan. Sambil duduk bersandar kursi panjang. Menyerut kopi hangat yang nikmat. Oooh… rasanya bak ”Juragan Minyak” yang sedang bermalas-malasan sambil liburan. Dan bumi ini pun laksana milik tuan.
Tak lama berselang, sebuah pengeras menggema di ruangan. Ternyata seorang staff meminta perhatian akan sebuah Situs Makam Tua di sebelah kiri kapal. Mausoleum Aga Khan III. Makam Sultan Muhammad Shah dari Dinasti Kesultanan Fatimiyah –Ismailliyah yang menguasai Mesir (Juga Syam) dari 5 Januari 910 hingga 1171.
Meninggal pada 1957 dan dimakamkan di atas sebuah bukit dekat villa yang dirancang arsitek Mesir, Hassan Fathy di jalur sungai Nil Aswan, Mesir. Sang Istri, Begun Om Habibeh Aga Khan memerintahkan membangun Mausoleum untuk suaminya di dekat Villa Musim Dingin tersebut. Pembangunannya dimulai 1957 dan selesai 1960.
Memiliki tembok dinding pembatas “crenellated”, dengan kubah besar di tengah yang memiliki jendela berdekorasi di sepanjang drum. Ada empat buah kubah kecil di setiap dinding luar. Dan sebuah Mihrab untuk sholat.
Mausoleum nya sendiri dibangun dari batu kapur merah muda. Di dinding luar berjajar tembok pembatas dan sebuah pintu masuk satu-satunya berbentuk melengkung menjadi akses masuk ke ruang interior mausoleum.
Sebuah prasasti Al-Quran terbuat dari marmer carrara menghiasi bagian dalam makam. Makam menghadap mihrab, yang terletak di bawah kubah tengah di dinding timur makam.