Jika pemimpin sudah berdusta kepada rakyat dan itu jelas-jelas di depan mata kita, lantas apalagi yang diharapkan kepadanya?
Bohong atau dusta adalah sikap dan mental orang yang sudah tidak lagi stabil kepribadiannya. Dia telah mengalami gangguan yang akan berdampak pada ketidakpercayaan rakyat. Padahal kepemimpinan yang mahal adalah ketika kejujuran ditegakkan setegak-tegaknya.
Bila pemimpin sudah berdusta, maka akan dapat kita lihat masalah-masalah yang semakin rumit:
1. Dia akan berusaha menutupi kebohongan dengan berbohong lagi sebagai upaya menutupi kelemahan dirinya.
2. Dilanda ketakutan sebab secara naluriah manusia cenderung ingin berbuat jujur, maka tatkala dia berbohong sesungguhnya dia sedang berkelahi dengan hawa nafsunya sendiri.
3. Hidup tidak tenang. Boleh jadi kedudukan jabatan tetap masih ditangan, namun sesungguhnya dia dilanda ketidaktenangan jiwa sebab kebohongan itu telah menghantui dirinya, akibatnya dia merasa gelisah tidak menentu.
4. Kepribadian yang pecah. Ini adalah berbahaya sebab dengan cara apapun dia berusaha untuk tampil membangun citra positif namun rakyat sudah mencap sebagai pendusta, akibatnya terus dirongrong musuh-musuhnya
5. Lambat atau cepat kepemimpinannya Jatuh. Inilah sebagai akibat dari kebohongan yang dilakukan, secara perlahan namun pasti akan mengalami kehancuran. Lihat saja kepemimpinan yang dikelola dengan kebohongan publik maka tinggal menunggu akhir yang menyedihkan.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H