Jantungku seakan berhenti seketika, aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi dengan Wulan. Pak Nanang sendiri tidak mau berterus terang apa yang sesunggunya telah  terjadi. Hal ini tentu saja membuatku penasaran.
Akhirnya aku bersama Pak Nanang bergegas naik motor menuju rumahnya yang kebetulan tidak terlalu jauh dari sekolah. Sepanjang perjalanan menuju rumah Wulan, Pak Nanang tetap tidak mau terus terang apa yang sesungguhnya yang terjadi! "Pokoknya bapak jadi tahu apa yang terjadi. Kemarin sebelum pulang, saya sudah mengabarkan akan datang dengan kepala sekolah agar tahu masalah yang sebenarnya, karena ini masalah yang sangat riskan"
Rasa penasaran menghantui pikiranku; apa yang sesungguhnya terjadi?
Kami tiba di rumah yang sangat sederhana, namun sepi tidak ada terlihat seorang pun di halaman. Mungkin Wulan sedang di kamar. Para tetangga pun biasa-biasa saja tidak ada hal yang menyolok.
"Assalamu'alaikum!" Pak Nanang berulang kaki mengucapkan salam dan mengetuk pintu. Tidak lama keluar seorang wanita berusia 40 tahunan, itu adalah Ibunya Wulan.
Kami dipersilahkan masuk ke ruang tamu. Nampak wajah ibu Wulan sendu dan  murung serta tidak ada gairah sama sekali. Â
Pak Nanang mulai membuka, "Bu, kami ke sini dengan bapak Kepala Sekolah. Beliau ingin tahu kejadian yang sebenarnya..."
Ibu Wulan menarik napas panjang seakan berat untuk menceritakan kisah pilu yang sebanrnya terjadi ini...
"Begini Pak!..Saya sendiri tidak menyangka jika selama ini ternyata Wulan sudah hamil.. saya sangat malu sekali Pak!" Air matanya mengalir dari pipi.
Aku kaget dan tersentak!
"Astagfirullah..."