Itu sebabnya aku percaya ketika dia menawari untuk menjadi sponsor aku agar menjadi caleg yang bisa melanglang ke senayan.
Benar saja, kulihat Udian bekerja bersama tim sangat cekatan, bahkan dia mampu memasang spanduk dan baliho besar di seluruh Kota, sehingga banyak yang  kaget saat aku jadi populer.
Aku hanya tersenyum bahagia, terbayang betapa bahagianya seluruh keluarga bila aku menjadi anggota parlemen pusat.
Hampir setiap hari aku melayani tamu yang datang dari berbagai daerah untuk sekedar silaturahim, bahkan ada teman lama yang sengaja datang ingin bertemu setelah melihat aku di berbagai tempat ada spanduknya.
Benar-benar Udin temanku yang rela berjuang dan memberikan bantuan untuk bisa berhasil menjadi pejabat di pusat. Pengorbannya luar biasa, sehingga aku benar-benar kagum dengan usaha Udin yang tidak pernah mengeluh menjadikan aku orang yang sukses sebagai politisi.
Tiba saarnya pemilihan umum, aku tenang saja karena Udin telah memberikan kabar yang sangat membahagikan, aku pasti menang dan bisa ke sanayan untuk menjadi anggota dewan pusat.
Benar saja, suaraku banyak dan aku ditetapkan menang dan bisa menjadi anggota parlemen pusat.
Aku memeluk Udin karena bahagia tidak terkira, dan inilah pertama kali aku menjadi pejabat.
Udin pun nampak begitu bahagia. Tidak sia-sia apa yang selama ini diperjuangkan.
"Sungguh luar biasa, Din! Kamu berjasa menjadi aku orang yang disegani dan kini menjadi anggota parlemen pusat!" kataku.
"Syukurlah dan perjuanganku tidak sia-sia," kata Udin sambil tersenyum.