Saya pernah memberikan Workshop Ice Breaker Penyemangat Belajar untuk Guru Guru se-Kabupaten Karawang Jawa Barat, memenuhi undangan dari salah satu Event Organizer (EO). Seluruh Guru yang hadir saat itu sangat antusias mengikuti acaranya mulai dari awal hingga akhir. Acara Workshop Ice Breaker bertempat di GOR Al-Ichwan Kabupaten Karawang, saya sampaikan berbagai macam teknik / metode Ice Breaker dalam pembelajaran di kelas agar siswa merasa senang dan ceria ketika belajar, sehingga belajar tidak terasa monoton, membosankan dan jenuh.
Sebagaimana kita ketahui bahwa aktivitas otak juga mempunyai kejenuhan. Jeda antara konsentrasi dengan titik jenuh berkisar waktu 15-20 menit atau tingkat konsentrasi siswa berbanding lurus dengan tingkat usianya saat itu, dalam arti 1 tahun = 1 menit. Itulah sebabnya kenapa banyak guru yang kurang siap menghadapi tingkat kejenuhan anak dalam belajar. Sebagaimana otak kita yang terbagi menjadi dua, otak kanan dan otak kiri. Jika hanya menggunakan otak kiri maka akan terasa jenuh. Pentingnya metode dan berbagai referensi untuk menyegarkan suasana belajar sangat urgen dan mutlak harus dimiliki pendidik. Otak kananlah yang berfungsi menyegarkan dari aktivitas otak kiri yang notabene berbasis pikiran matematis/logika.
Maka salah satu cara menyegarkan dan mengembalikan semangat belajar adalah dengan mempraktekkan Ice Breaker di kelas di sela-sela kegiatan belajar siswa. Berbagai games, olah tubuh, olah otak, senam jari, brain gym, sangat membantu untuk penyemangat belajar. Kesemuanya itu bisa didapati di dalam buku “Ice Breaker Penyemangat Belajar” yang menyajikan berbagai macam Ice Breaker. Buku ini sangat membantu para pendidik untuk menguasai manajemen kelas dan dalam hal mengatasi masa kejenuhan dalam belajar.
Dalam Workshop Ice Breaker ini berlangsung sangat seru dan menarik, karena semua peserta saya pandu dan saya ajak bermain beberapa model Ice Breaker yang bisa membangkitkan semangat belajar. Di akhir sesi Workshop, saya mengatakan, “sepanjang Workshop tadi, bapak ibu Guru lebih sering mengikuti gerakan atau perkataan saya?”,Peserta-pun serentak menjawab : “gerakaaann…”. Saya-pun memberikan filosofi dari Ice Breaker juga, “yang berarti peserta didik kita-pun akan lebih banyak mengikuti tingkah laku kita daripada perkataan kita. Maka itu, berilah tauladan/contoh yang terbaik buat anak didik kita”.
Salam,
Kusumo, Trainer Nasional / Penulis Buku "ICE BREAKER PENYEMANGAT BELAJAR"
HP.085230129264
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H