Mohon tunggu...
kusumo suryoharjuno
kusumo suryoharjuno Mohon Tunggu... lainnya -

trainer pendidikan penulis buku best seller "ice breaker penyemangat belajar"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Kapurung" Kuliner Khas Kota Palopo Vs Ice Breaker

31 Oktober 2012   08:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini, saya berada di Sulawesi Selatan untuk memberikan pelatihan guru guru dan orang tua di 2 kota, yaitu : kota Palopo dan kota ParePare Sulawesi Selatan. Yang mengundang saya dari Event Organizer Makassar (EO) bernama Andi Has Sang Imaginer. Saya berada di Sulawesi Selatan selama 5 hari, tepatnya mulai tanggal 26 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2012.

Saya berangkat dari Surabaya menggunakan pesawat menuju ke kota Makassar, kemudian setibanya di Makassar melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus AC Lintas Sulawesi menuju ke Kota Palopo dengan jarak tempuh 300 KM lebih, memakan waktu hampir 10 Jam melewati jalan yang berbukit bukit, pegunungan dan pantai.

Roadshow Training saya pertama di Kota Palopo, memberikan pelatihan dengan tema  "Ice Breaker Penyemangat Belajar" (mengajar lebih menyenangkan, guru okey muridpun enjoy), diikuti guru guru se-Kota Palopo. Materi yang saya sampaikan kepada peserta yang hadir saat itu : teknik bagaimana mengelola kelas agar kelas selalu ceria dan menyenangkan, siswa tidak mudah bosan/jenuh, tidak mengantuk dan tidak ramai didalam kelas. Nah, Ice Breaker mampu untuk mewujudkan kelas yang segar dan heboh, diberikan ketika siswa sudah mulai jenuh. Kapan siswa mulai jenuh? Menurut teorinya belajar, ternyata tingkat konsentrasi siswa berbanding lurus dengan usianya, artinya 1 tahun sama dengan 1 menit. Ya, kemampuan siswa dalam berkonsentrasi ketika belajar hanya bertahan sesuai dengan tingkat usianya untuk semua jenjang sekolah, mulai TK hingga SMA. Misal, anak TK usianya rata rata 5 sampai 6 tahun, itu artinya tingkat konsentrasi mereka hanya bertahan 5 sampai 6 menit. Disinilah peran Ice Breaker untuk mengembalikan konsentrasi mereka pada menit berikutnya, berikan games games ringan, senam otak, tepuk tangan, gerakan gerakan otot untuk melemaskan otot otot yang kaku karena lama duduk. Konsep Ice Breaker menggunakan dunia yang disenangi anak anak yaitu BCM (Bermain, Cerita dan Menyanyi). Ingin tahu seperti apa prakteknya/aplikasinya untuk siswa di dalam kelas ketika belajar? Silahkan agendakan pelatihannya bersama para guru dimanapun anda berada, insya ALLAH saya siap untuk datang dan berbagi..

Di Kota Palopo saya sempat diajak oleh panitianya untuk mencicipi kuliner khas kota Palopo, yaitu Kapurung, sejenis Soto dengan ramuan/bumbu khusus ditambah dengan nasi sebagai pelengkapnya. Setelah saya selesai memberikan pelatihan di Kota Palopo, saya melanjutkan roadshow training saya di Kota ParePare dengan materi yang sama, tepatnya di AULA STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) ParePare untuk mahasiswa Program Studi Tarbiyah, Program Studi yang menyiapkan mahasiswanya kelak untuk menjadi Guru.

Anda guru? Ingin tahu aplikasi Ice Breaker di dalam kelas sebagai Penyemangat Belajar? Agendakan saja acara pelatihannya...semoga bermanfaat!!

Salam Kusumo (Trainer Nasional Berjuta Guru & Orang Tua, HP.085230129264)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun