“Dan membukanya mesti pelan-pelan ya?”
“Betul.”
“Mulai dari baju atasan, terus rok, bra, dan terakhir celana dalam. Bukankah begitu?”
“Maaf, mas. Yang dimaksud pencoblosan di sini bukan yang 'itu' mas. Tapi, ini berkaitan dengan pilihan hati nurani anda.”
“Lha iyalah. Masak sih, gak sesuai dengan hati nurani saya! Gimana saya melakukannya kalau gak cinta. Apalagi kalau sama istri sendiri, kan halal toh!”
“Waduh, kenapa mas pikirannya sampai sejauh itu ya? Yang saya maksud tuh mencoblos calon Bupati pilihan kita!”
“Ohh, bilang dong dari tadi kalau ini acara penyuluhan buat milih calon Bupati di daerah kita, kirain buat nyoblos istri sendiri!”
* * * * * *
Nikmati juga tulisan-tulisan saya lainnya di : Blog Humor Kusumawati, dan FP Penulis Humor, serta follow twitter : @PenulisHumor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H