Mohon tunggu...
Ni Made Kusumawati
Ni Made Kusumawati Mohon Tunggu... -

Penulis, Blogger, Investor, Lulusan Mesin/Industri FTUI dan IPMI Int'l Business School yang suka dunia Otomotif, Praktisi Corcomm. Silakan follow Twitter : @PenulisHumor, dan simak tulisan-tulisan segar & kocak lainnya di: Fan Page Penulis Humor dan Blog Humor Kusumawati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tempe vs Jengkol

18 September 2015   20:19 Diperbarui: 24 Agustus 2016   19:50 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Foto : Jengkol (Dok. Pribadi)"][/caption]

Oleh : Made Kusumawati

Masih ingatkah anda, beberapa waktu lalu terjadi kelangkaan kedelai yang notabene merupakan bahan baku tahu dan tempe? Tentu saja hal ini mengakibatkan kelangkaan tahu dan tempe di pasar. Kalau pun ada, tentu harganya super duper muahal!

Keadaan ini serta merta membuat jengkol menjadi iri. Salah satu penganan khas Indonesia ini, selama ini gak pernah naik kelas seperti tahu dan tempe. Bahkan segolongan orang berupaya menghindari mengkonsumsi jengkol, lantaran baunya yang khas (tidak sedap, Red.) apabila disantap. Itu sebabnya, mengapa Jengkol suatu hari menemui Tempe, bermaksud menanyakan apa kiat-kiatnya agar bisa naik kelas.

“Gampang,” jawab Tempe kalem, “Coba kamu memohon kepada para petani Jengkol supaya menanam Jengkol tidak di Indonesia, tapi di luar negeri. Nah, kalau suatu saat terjadi kelangkaan di sini, maka kamu akan naik kelas. Kamu akan menjadi ‘Makanan yang Paling Dicari’!”

(Catatan : Indonesia memang aneh, mengapa kedelai saja mesti diimpor dari luar negeri? Apa di sini tidak sanggup menanam dengan kualitas baik?)

* * * * * *

Nikmati juga tulisan-tulisan saya lainnya di : Blog Humor Kusumawati, dan FP Penulis Humor, serta follow twitter : @PenulisHumor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun