Oleh : Made Kusumawati
Suatu hari di bulan Ramadan.
“Mir, loe jual obat pembau mulut gak?” tanya Udin pada Amir, yang memiliki toko obat.
“Wah, kalau gue sih jualnya obat pengharum mulut, Din. Cukup sekali semprot, maka seisi mulut loe jadi wangi. Cocok dipakai sebelum kencan malam minggu sama cewek loe. Tapi… anyway busway, kenapa yah loe justru nyari obat pembau mulut? Aneh, loe ya!”
“Sebenarnya gue… sst… sst,” tiba-tiba Udin mengecilkan volume suaranya seraya berbisik, sambil larak-lirik ke kiri dan ke kanan, “Sebenarnya gue lagi gak puasa, Mir. Gue sih ikut sahur bareng keluarga gue, cuman pas tadi siang gue gak tahan, Mir. Diam-diam gue makan.”
“Lha, lantas apa hubungannya dengan obat pembau mulut?”
“Begini, Mir. Kalau kita puasa kan mulut kita lama-kelamaan akan mengeluarkan bau yang khas. Nah, kalau loe punya obat semprot mulut yang bisa menghasilkan bau khas seperti itu, gue mau beli. Berapa pun harganya, gue bayar, Mir!”
“Oh, biar loe disangka puasa, gitu? Udin… Udin… dosa loe di bulan puasa berbohong!”
* * * * * *
Nikmati juga tulisan-tulisan saya lainnya di : Blog Humor Kusumawati, dan FP Yuk Ketawa Sama Saya, serta follow twitter : @PenulisHumor