Mohon tunggu...
Kusumarani Fajarunisa
Kusumarani Fajarunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antisipasi Bahaya Stunting

14 November 2024   13:10 Diperbarui: 14 November 2024   13:17 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : freepik.com

 Apa itu stunting?

Stunting merupakan gangguan atau terhambatnya pertumbuhan pada anak dibawah usia lima tahun (5 tahun) yang ditandai dengan tubuh pendek. Kasus stunting sering terjadi di Indonesia.

Menurut WHO, suatu negara dikatakan mengalami masalah stunting ketika jumlah orang yang terinfeksi melebihi 20%. Sementara di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2021 kasus balita stunting di Indonesia sebanyak 24,4%

Penyebab stunting

Stunting termasuk masalah Kesehatan yang di anggap serius. Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan stunting, antara lain:

  • Kekurangan gizi pada ibu selama kehamilan

Gizi yang kurang pada ibu hamil dapat terhambatnya pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil memiliki nilai gizi yang rendah sehingga janin tidak mendapat nutrisi yang cukup. Dengan demikian, pertumbuhan janin dalam kandungan melahirkan.

  • Pola Makan yang Tidak Seimbang

Anak tidak mendapatkan makanan yang bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein yang cukup, akan berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting untuk pertumbuhan optimal.

  • Kurangnya Akses Layanan Kesehatan

Kurangya akses terhadap pemeriksaan kesehatan rutin dan imunisasi dapat menghambat deteksi dini gangguan tumbuh kembang pada pertumbuhan anak.

Penyebab lainnya

  • Terlahir dengan berat badan rendah atau prematur.
  • Kehidupan di lingkungan dengan kemiskinan.
  • Tidak mendapatkan vaksinasi lengkap.
  • Kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi dan kesehatan anak

Ciri-ciri anak terkena stunting

  • Tinggi badan pendek
  • Pertumbuhan tulang terhambat
  • Postur tubuh kecil
  • Aktivitas fisik yang rendah
  • Gejala penyakit kronis

Cara menjegah stunting 

Stunting merupakan suatu kondisi yang dapat dicegah pada terhambatnya pertumbuhan pada anak. Adapun beberapa cara untuk menjegahnya:

  • Asupan Gizi Seimbang

Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan kalori, protein. Suplemen seperti tablet tambah darah juga dianjurkan untuk mencegah anemia. Sehingga dapat melahirkan anak yang sehat.

  • Pemberian ASI Eksklusif

Bayi harus mendapatkan ASI eksklusif tanpa tambahan makanan atau minuman lain selama enam bulan pertama kehidupan untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal

  • Pemantauan Pertumbuhan dan Imunisasi

Lakukan pemantauan secara berkala terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mendeteksi tanda-tanda stunting lebih awal. Anak menerima vaksinasi yang diperlukan untuk melindungi dari penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan mereka.

Kesimpulan

Dengan mengetahui stunting dan hal-hal yang mempengruhi stunting maka kita harus memberikan nutsi yang baik untuk ibu hamil dan bayi setelah melahirkan, memberikan pelayanan yang terbaik.  Diharapkan risiko stunting pada anak dapat diminimalkan, sehingga mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang optimal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun