Mohon tunggu...
AmronMr
AmronMr Mohon Tunggu... karyawan swasta -

bukan superman |karyawan swasta di Banjarmasin| wiramuda |murid |muhammadiyah kultural

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa Salah Mobil Murah?

20 September 2013   02:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:39 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Selamat malam. Saya terkejut membaca komentar dan ulasan di berbagai media sosial dan cetak berkaitan mobil LCGC alias mobil murah. Saya berdomisili di Kalsel sudah lebih dari 4 tahun justru merasakan munculnya mobil murah itu akan banyak bermanfaat bagi kami ataupun kalangan kelas menengah bawah lainnya.

Kebetulan Kalsel dan mungkin seluruh pulau Borneo juga, mengalami keadaan cuaca yang jauh berbeda dibanding di Jawa. Ditempat kami matahari bisa sangat terik namun kemudian berubah menjadi hujan walaupun di musim panas. Dan akan bertambah parah ketika musim hujan tiba, kadang disertai angin ribut. Hal ini membuat perjalanan menggunakan kendaraan roda dua sangat berat. Pernah beberapa kali saya dari Tanjung Kalsel ke Palangkaraya Kalteng yang berjarak ratusan kilometer saya tempuh dengan motor. Rasanya sangat lelah dan perjalanan mencekam karena masih banyak tanah kosong yang berisi rumput liar.

Kalaupun saya harus menggunakan moda transportasi umum juga akan sangat menyulitkan saya berkaitan dengan mobilitas di daerah tujuan nanti.

Dengan adanya mobil murah, bagi yang selama ini belum mampu membeli mobil mahal maka hal itu akan sangat membantu aktifitas keseharian. Ketika panas tidak lagi terkena panas dan hujan tak lagi was-was tertimpa ranting ataupun bangunan rubuh saat  berteduh. ( Perlu diketahui kasus bangunan rubuh gara-gara angin ribut dan merenggut korban jiwa terjadi juga di tempat kami )

namun kehebohan mobil murah ini sudah mengemuka di media. Saking hebohnya. Pak Jokowi bahkan sampai menyurati Wapres tentang mobil murah ini . Dan saya tidak tahu persis isi surat beliau tentang apa. Namun harapan saya apapun isi surat pak Jokowi ke Wapres,  progam mobil murah ini tetap dilanjutkan. Dan selama  pro dan kontra terkait mobil murah ini masih dalam batas normal maka hal itu saya anggap wajar.

Kritik yang berkembang di berbagai media, dengan mobil murah ini  akan menjadi penambah kemacetan jalan raya. Menurut saya kita harus fair karena sebelum adanya mobil murah ini, jalanan sudah sangat macet dengan adanya mobil-mobil yang tidak murah alias mahal. Lantas ketika mobil tersebut sudah terlebih dahulu memacetkan jalanan kenapa tidak ditindak saja mobil-mobil tersebut agar dengan datangnya mobil murah ini jalanan masih bisa menampung dan tidak macet. Jika menggunakan istilah pelaminan, saatnya sekarang rakyat bermobil murah bersanding dengan rakyat bermobil tak murah.

Dan untuk Jakarta, saya pikir pak Jokowi tak cukup buat perda tentang ganjil genap dan erp. Saya usul sekalian saja pak Jokowi membikin perda tentang pembatasan usia mobil. Jadi khusus di wilayah DKI Jakarta, mobil yang boleh masuk dan beraktifitas di dalamnya hanyalah mobil dengan tahun khusus, misal tahun 2000 ke atas. Walaupun ada pengecualian untuk mereka yang tergabung dalam komunitas mobil antik tetap diperbolehkan namun tidak untuk kegiatan keseharian.

Progam tersebut kalau dijalankan menurut saya relatif tidak ada yang akan merugi, karena kalaupun mobil tua dijual mereka bisa beli mobil baru dengan harga murah alias mobil LCGC.

Tetapi yang aneh adalah sikap gubernur Jawa Tengah. Kenapa pak Ganjar ikut  menolak? Bukankah Jawa Tengah itu luas sekali dan tidak separah Jakarta tingkat kepadatan jalannya? Justru menurut saya jika pak Ganjar menolak mobil murah ini maka dia akan bertentangan dengan jargon partainya wong cilik.

Karena bisa dibayangkan, jika selama ini rakyat kecil hendak jalan dari Sragen mau ke Semarang atau Solo masih ada yang naik pickup bak terbuka. Dengan mobil murah akan membantu mereka beralih dari transportasi yang seadanya menjadi transportasi yang lebih baik dan nyaman menggunakan AC dan full musik.

Terakhir saya justru sedih ketika menteri perindustrian mengatakan mobil murah ini hanya bisa menggunakan pertamax dan kalau perlu akan dilengkapi peraturan yang mengatur untuk hal tersebut. Kenapa saya sedih, lagi-lagi diskriminasi menghantui masyarakat kecil calon penikmat mobil murah. Gugatan saya kenapa harus mobil murah yang dijadikan tumbal atas segala kebobrokan yang telah dilakukan sebelumnya oleh mobil tak murah? Seandainya mobil bisa ngomong seperti film mcqueen mungkin mereka sudah demo yang berakhir rusuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun