Mohon tunggu...
AmronMr
AmronMr Mohon Tunggu... karyawan swasta -

bukan superman |karyawan swasta di Banjarmasin| wiramuda |murid |muhammadiyah kultural

Selanjutnya

Tutup

Politik

Maaf Reformasi Tidak Gagal

22 Mei 2013   14:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:11 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini genap 15 tahun reformasi di Indonesia.

Akhir-akhir ini banyak orang pada ngeluh lebih enak zaman orde baru. Dan banyak foto-foto mantan presiden Soeharto tersenyum dengan tulisan "piye kabare lebih enak jamanku to? (apakabar,lebih enak zamanku kan?)

Banyak yang berpendapat, reformasi adalah kesalahan langkah besar negara ini. Dan ini dibuktikan dengan berbagai indikator kegagalannya antara lain:

1. Kejahatan masa pergolakan reformasi tidak terselesaikan.

2. Modal asing menyerbu Indonesia.

3.Korupsi merajalela

4.Otonomi kebablasan dan munculnya raja didaerah

5.Susah cari kerjaan dan kesejahteraan masyarakat minim

6.UUD diamandemen dll

Saya tidak habis fikir, kenapa bisa pada bilang gagal? Apa karena bp Amien Rais gagal nyaPres lantas reformasi gagal dan kehilangan arah? :-) Saya pikir tidak demikian halnya.

Saya sebagai angkatan 80an merasa heran, apa benar jaman dulu lebih enak daripada jaman reformasi?Baiklah mari kita banding membandingkan.

1.Kejahatan masa pergolakan reformasi tak terusut: Ya, saya setuju hal ini harus diusut. Tapi bukan lantas belum terusutnya hal ini adalah indikator gagalnya reformasi. Karena negara belum berhenti dan masih terus berjalan.

2. Korupsi merajalela: Bukankah kita tahu ada korupsi dimana-mana lewat berita yang mengabarkan sepak terjang KPK? Lalu ada ungkapan juga kalau dulu korupsi dibawah meja; maksudnya masih takut-takut. Saya juga  tidak sependapat. Karena zaman orba tidak ada kebebasan pers dan belum ada KPK. Sehingga mana kita tahu korupsi dilakukan? Maka hal ini juga bukan indikator gagalnya reformasi.

3.Modal asing menyerbu Indonesia: Memang benar tapi bukankah berarti devisa kita juga naik? Mari kita perbaiki agar menyerbu saja tapi pertahanan kita tak jebol sehingga tidak sampai menguasai BUMN dan SDA negeri kita.  Sekali lagi hal demikian  bukan berarti ini juga indikator gagalnya reformasi. Karena logika sederhananya kenapa modal masuk dengan deras dari luar ketika era reformasi berlangsung? Karena kas didalam sedikit. Nah kemana kasnya kok sedikit? Ketika zaman orba pada ngapain BUMN-BUMN itu? cari uang untuk negara atau...gimana?? :-)

4.Raja daerah dengan adanya pilkada. Ada benarnya namun ada kurang benarnya, karena saat ini orang daerah bisa memimpin daerahnya sendiri tanpa harus impor dari pusat kekuasaan.

5. Susah cari kerja di era reformasi. Ini adalah mental bangsa yang salah ajar. Seharusnya ajaran entrepreneursip sudah diajarkan sejak dahulu. Sehingga tercipta mindset di kalangan rakyat Indonesia lebih baik memberi bukan menerima . Karena hal itu pula sehingga sangat wajar jika merasa susah mencari kerjaan karena selain kurangnya mindset entrepreneurship juga memang quota PNS sekarang dibatasi dan di daerahpun lebih mengutamakan penjaringan SDA daerah.

Mengenai kesejahteraan yang semakin meredup saya juga tidak setuju. Contoh adalah  saya dan kampung saya di Sleman Utara DIY. Waktu kecil saya sekolah masih banyak yang belum pakai sepatu. Mana kalau ke sekolah belum aspal dan listrik baru masuk setelah saya SD kelas 3 alias tahun 1990an. Saya sendiri juga masih merasakan diminta eyang 'minta api pake blarak/daun kelapa kering' ke tungku tetangga yang rumahnya pun masih pake gedek.  Dan Alhamdulillah sekarang jalan kampung saya sudah  aspal dan hebatnya sebagian adalah swadaya dari masyarakat dan tidak ada lagi rumah 'gedek/bambu'.

7. UUD diamandemen. Saya pikir ini tidak mengapa asal tidak menyimpang dari ruh didirikannya negara ini. Karena zaman semakin berputar ke zaman modern, bahkan orang USA/Rusia sudah berencana mendirikan 'kota' di Mars.

Demikianlah sedikit pemikiran saya tentang reformasi. Dan reformasi tidak gagal menurut saya. Hanya tinggal memperbaiki agar lebih baik hasilnya dan mari kita kawal bersama-sama jalannya reformasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun