Sore ini kulihat daun jatuh,
Sepertinya sudah ditakdirkan begitu
Atau dia dipaksa oleh angin
Relakah ia terpelanting jatuh seperti itu
Mungkinkah ia merindukan ulat bulu
Yang di masa mudanya mencumbu
Kata-kata yang memberi hangat kalbu
Meski hanya senyum semu
Senyatanya setelah dirinya tak utuh
Ulat bulu berlalu
Tapi, ada satu hal yang membuatnya terharu
Ketika matahari mengizinkannya menemani
Ulat bulu yang sembunyi di balik kepompong
Di rantingnya yang kian rapuh
Hingga ia diperkenankan menyaksikan kupu-kupu
Yang kembali menyapa
Saat angin semilir menerpa
Ah, tapi semuanya segera berlalu
Angin itu kini memintanya
Menyelesaikan kerinduannya
Demi tumbuhnya keindahan yang baru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H