Mohon tunggu...
kusumaning dewi
kusumaning dewi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sekedarnya saja

Mencoba untuk mepraktekkan apa yang aku yakini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ulat Bulu

13 Juli 2019   17:41 Diperbarui: 13 Juli 2019   23:00 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore ini kulihat daun jatuh,
Sepertinya sudah ditakdirkan begitu
Atau dia dipaksa oleh angin
Relakah ia terpelanting jatuh seperti itu

Mungkinkah ia merindukan ulat bulu
Yang di masa mudanya mencumbu
Kata-kata yang memberi hangat kalbu
Meski hanya senyum semu
Senyatanya setelah dirinya tak utuh
Ulat bulu berlalu

Tapi, ada satu hal yang membuatnya terharu
Ketika matahari mengizinkannya menemani

Ulat bulu yang sembunyi di balik kepompong
Di rantingnya yang kian rapuh
Hingga ia diperkenankan menyaksikan kupu-kupu

Yang kembali menyapa
Saat angin semilir menerpa

Ah, tapi semuanya segera berlalu
Angin itu kini memintanya
Menyelesaikan kerinduannya
Demi tumbuhnya keindahan yang baru

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun