Mohon tunggu...
kusumaning dewi
kusumaning dewi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sekedarnya saja

Mencoba untuk mepraktekkan apa yang aku yakini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[JOKOWI] Kung Kong...

18 Desember 2015   23:31 Diperbarui: 19 Desember 2015   00:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.......Kung Kong......Kung Kong.......

Itu suara bangkong, kodok rumahan sebutannya

Bukan kodok yg berkeliaran disawah

Rasanya damai

Mendengarkannya diiringi gemericik hujan dibelakang rumah

Mengalahkan suara musik metallica

 

Sayangnya si penikmat suara kodok

Kini tak bisa berlama lama lagi menikmati alunan irama

Kung Kong .....Kung Kong

Tiap hari bahkan kini pikirannya tak lepas dari mereka

Yang tak bisa lagi menikmati suara kodok

Yang ada dikota-kota

Yang ada dipinggir-pinggir kali

Yang ada dipasar-pasar

Karena kodok sudah punah dihabitatnya barangkali

Atau karena sama halnya dengan si penikmat suara kodok yang kini tidak bisa menikmati suara kodok lagi

 

Suatu waktu didalam keheningannya

Diantara rusa rusa itu

Muncul suara kodok ......Kung Kong Kung Kong.......

Ia cari cari dimana suara itu

Sudah beberapa kali ia cari tiada ketemu dimana asal usulnya

Lalu dia terdiam kembali kekeheningannya

Rupanya dalam keheningannya

Ia bisa menyatu dengan suara kodok

Dan tiada perlu lagi bertanya dan mencari darimana asal suara kodok

 

Ia berwujud suara

Kung Kong ......Kung Kong

Yang muncul menyeruak tapi bukan didengarnya melalui telinga

Hanya pesan yang dia tangkap

Suara Kodok

Kung Kong ..... Kung Kong .....

 

Suara kodok itu nyaring ditelinganya

Menggemakan seluruh keadaan negeri yang dipimpinnya

Datang menyeruak, suara tanpa rupa

Suara kodok

Kung Kong ..... Kung Kong ......

Ia termenung kembali

Ia ingat, suara kodok itu laksana seekor kucing yang diutus betara guru untuk menyelamatkan pandawa dari bale sigala-gala, tempat kurawa melakukan sandiwara.

 

Kung Kong .....

Kung Kong .....

Damai bergema

Suara apa yang ada tanpa rupa

 

Salam fiksiana u/ pak Jokowi

Pak Jokowi, dengarlah selalu suara kodok yang adalah suara jujur dari alam, pertanda hujan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun