Keinginan Separatis Bukan Kesejahteraan, tapi Politis

Akhir-akhir ini kita kerap bertemu dengan kata-kata separatis. Sebenarnya ap aitu ?

Separatis sesungguhnya adalah mengacu pada satu kelompok atau golongan yang ingin memisahkan diri dari yang lain; dalam hal ini negara. Untuk menjadi negara baru  sesuai dengan keinginan kelompok itu.

Gerakan separatis ini adalah berbahaya bahkan bisa menjadi ancaman bagi satu negara. Hal itu karena untuk mencapai tujuannya itu mereka tak segan untuk memakai kekerasan. Kita bisa melihat fenomena ini pada KKB Klompok Kriminal Bersenjata yang ada di papua.

Mereka menginginkan Papua lepas dari Indonesia karena dianggap Indonesia tidak bisa mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat Papua. Kebijakan seperti Freeport Indonesia yang dituding membawa kekayaan berupa emas dan logam lain ke negara lain. Padahal dalam rentang waktu kesekian itu, pemerintah Indonesia telah memutakhirkan perjanjian Kerjasama dengan FI sehingga terjadi win win solution. Pemerintah Indonesia juga mengupayakan pengolahan materi lahan tambang itu di Indonesia.

Namun kenyataan-kenyataan itu tidaklah dihitung oleh kaum separatis itu. Mereka berkali-kali melakukan kekerasan dan seakan memberi tahu kepada public bahwa mereka besar dan eksis. Bahkan mereka tak segan membunuh wanita dan anak-anak yang tidak bersalah , selain karyawan perusahaan swasta . Mereka juga seakan menampakkan wajah bengisnya dengan menembak siapa saja yang dianggap musuh atau penghalang bagi mereka.

Kini mereka menyandera pilot Susi Air setelah sebelumnya membakar pesawat Susi Air. Tidak hanya itu, aksi terorisme KKB berlanjut dengan membunuh anak kepala suku karena mereka tidak diberikan makanan. Proses dialog dalam upaya pembebasan pilot Susi Air masih terus berlanjut. Pihak KKB akan membebaskan pilot Susi Air dengan syarat Papua sudah Merdeka dan meminta PBB untuk turut serta turun tangan dalam persoalan Pemisahan Papua dari Indonesia.

Dari hal ini kita bisa menilai bahwa KKB tidak hanya menjadi musuh bagi masyarakat Papua sendiri. Dan itu tentu merugikan masyarakat Papua karena bukan berarti mereka membawa cita-cita yang sama dengan rakyat Papua. Karena cita-cita kaum separatis umumnya adalah politis dan bukan semata soal kesejahteraan.