Mohon tunggu...
Kusnul Khotimah
Kusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Abad 21: Madrasah Digital MTsN 1 Kota Malang x Asistensi Mengajar UM

11 Juni 2023   21:26 Diperbarui: 11 Juni 2023   21:35 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Assalamualaikum, kenalin nih kami Tim AM Prodi S1 Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang di MTsN 1 Kota Malang. Dalam tulisan ini, kami bakal berbagi pengalaman kami selama melaksanakan AM di MTsN 1 Kota Malang sebagai madrasah digital. Eh iya, kalian tahu gak sih AM itu apa? Oke, AM itu kepanjangan dari Asistensi Mengajar yang merupakan salah satu program MBKM Universitas Negeri Malang. Program ini dilakukan di satuan pendidikan yang bekerja sama dengan UM. Asistensi Mengajar yang dilakukan di satuan pendidikan itu merupakan bentuk kegiatan pembelajaran oleh mahasiswa yang sifatnya kolaboratif dengan bimbingan guru serta dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Program ini dilakukan selama satu semester penuh atau setara 20 SKS dengan rentang waktu 20 minggu.

Program ini bertujuan meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta kesesuaian pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi berdasarkan perkembangan IPTEK. Selain itu, program ini bertujuan menjadi sarana untuk menyebarluaskan produk-produk pembelajaran yang kreatif dan inovatif milik UM sehingga menunjang peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa AM memiliki beberapa kegiatan dalam bidang akademik (berbasis teknologi), non-akademik, administrasi sekolah, dan publikasi. Asistensi Mengajar di satuan pendidikan ini dilakukan pada beberapa jenjang pendidikan yaitu; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI); Sekolah Luar Biasa (SLB); Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Nah secara jelas dan panjang lebar AM tuh kayak gitu guys, udah bisa bayangin? Secara keseluruhan, AM ini emang cukup berat tapi seru juga kok hehee.

MTsN 1 Kota Malang telah diresmikan menjadi Madrasah Digital Moderat Kota Malang bersama dengan 5 madrasah lainnya oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas. Peresmian madrasah digital dilaksanakan pada 22 Januari 2022. Apakah sih madrasah digital itu. Nah, madrasah digital merupakan madrasah yang menyelenggarakan pengelolaan pendidikan menggunakan aplikasi digital sebagai alat bantu penunjang efisiensi dan efektivitas. Setahun sebelum peresmian madrasah digital ini, seluruh civitas akademik MTsN 1 Kota Malang telah diberi bekal melalui sosialiasi kelas digital madrasah. Implementasi madrasah digital MTsN 1 Kota Malang dilaksanakan pada 22 Januari 2023 yang diterapkan pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), perpustakaan digital, dan pembelajaran digital menggunakan LCD, papan tulis layar sentuh serta website pembelajaran.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pada penerapan Madarasah Digital ini pastinya memberikan dampak yang signifikan terhadap Civitas akademik MTsN 1 Kota Malang. Salah satunya yaitu dalam penerapan pembelajaran yang mewajibkan peserta didiK menggunakan device masing-masing. Dengan adanya kebijakan ini pastinya memberikan dorongan dan motivasi kepada peserta didik untuk semangat belajar. Hal ini juga selaras dengan karakteristik peserta didik generasi Z, dimana perkembangan zaman yang semakin maju dan canggih, yang apapun itu serba instan dan mudah diakses. Selain berdampak pada peserta didik, hal ini pun juga dirasakan oleh pendidik dan warga sekolah lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa Madarasah dgital ini tidak hanya mencakup proses pembelajaran, akan tetapi juga mencakup pelayanan sekolah yakni administrasi, PTSP, dan perpustakaan. Akan tetapi meskipun sudah diresmikan sejak tanggal 22 Januari 2022, masih terdapat beberapa problematika dalam penerapannya. Berikut merupakan beberapa problematika yang terjadi selama penerapan Madarasah Digital di MTsN 1 Kota Malang:

  1. Sarana & Prasarana

Pelaksanaan Madarasah digital ini pastinya membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Banyak hal yang harus disiapkan oleh pihak sekolah dalam mempersiapkan Madarasah Digital. Persipan ini sudah dimulai sejak satu tahun sebelum tanggal peresmian yaitu semenjak tahun 2021. Meskipun dalam masa pandemi, pihak sekolah tetap mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan madarasah digital ini. Seperti halnya pemenuhan sarana-prasarana yang meliputi WiFi, LCD proyektor, ruang belajar yang memadai dan lain sebagainya. Sedangkan untuk pendidik, persiapan yang diperlukan yaitu melakukan pelatihan dan sosialisasi mengenai Madarasah Digital. Setelah semua dirasa cukup, barulah pada tanggal 22 Januari 2022 MTsN 1 Kota Malang diresmikan sebagai Madarasah Digital.

Satu tahun telah berlalu semenjak diresmikannya Madasarah Digital. Dalam implementasi dari madarasah digital ini pastinya terdapat beberapa kendala yang dialami. Dalam Sesi QnA kegiatan Studi Banding Mahasiswa UIN Salatiga pada tanggal 24 Mei 2023, dari segi sarana dan prasarana sendiri setelah ditinjau oleh Bapak M. Kholis Widodo, S. Pd., M. Pd. selaku Wakil Kepala sekolah dalam bidang Kurikulum mengatakan bahwa, "Masih terdapat beberapa sarana dan prasarana yang perlu diperbaki, yaitu berupa Wifi dan LCD, terdapat beberapa kelas yang masih terkendala, dan akan segera ditindak lanjuti" demikian tutur beliau.

  1. Dalam Proses Pembelajaran

Seperti yang kita ketahui Madarasah Digital ini sangat berdampak terhadap proses pembelajaran peserta didik. Dari segi pengamatan Mahasiswa UM yang melakukan Asistensi Mengajar di MTsN 1 Kota Malang dapat disimpulkan bahwa program Madarasah Digital ini baik dari segi proses pembelajaran, dikarenakan dengan adanya digitalisasi pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran baik itu dalam mempersiapkan pembelajaran, menyampaikan materi, penugasan dan juga evaluasi pembelajaran. Akan tetapi, dibalik kemudahan-kemudahan dalam implementasi Madarasah Digital ini pastinya juga terdapat beberapa kendala yang perlu diperhatikan. Peserta didik memiliki berbagai jenis karakteristik yang berbeda dari satu individu satu dengan individu lainnya dan hal ini yang juga mempengaruhi proses pembelajaran dan penerapan Madarasah Digital. Dalam proses pembelajaran terkadang terdapat peserta didik yang membuka konten selain pelajaran pada saat pendidik menjelaskan materi. Selain itu terdapat juga kendala dalam device peserta didik, dari yang laptopnya lemot dan sebagainya. Terdapat juga kendala dalam sinyal saat mengakses media pembelajaran. Hal ini juga sudah dijelaskan oleh Bapak Kholis diatas bahwa terdapat beberapa kendala pada WiFi di beberapa kelas yang akan segera ditindak lanjuti.

  1. Kesiapan Guru

Selain beberapa hal diatas terdapat beberapa kendala lain yakni dari sisi pendidik. Meskipun sudah diberikan pelatihan dan juga sosialisasi mengenai Madarasah Digital tetapi masih terdapat pendidik yang belum bisa mengimplementasikannya dengan baik. Implementasi Madarasah Digital dalam segi pembelajaran di MTsN 1 Kota Malang yakni memanfaatkan google sites dalam pembelajaran dan CBT-ANA dalam proses Penilaian Akhir Tahun. Selain kedua hal tersebut proses pembelajaran di sekolah ini juga menggunakan UKBM (Unit Kegiatan Belajar Mandiri) dimana pendidik menyusun soal kegiatan interaktif yang akan diberikan pada peserta didik. UKBM ini seharusnya di upload pada google sites dan dikerjakan oleh peserta didik secara mandiri dengan menggunakan device, akan tetapi dalam pelaksanaannya terdapat beberapa pendidik yang masih menggunakan file cetak untuk UKBM. Selain itu berkaitan dengan sarana prasarana yang terkendala terutama pada LCD proyektor dan WiFi yang masih lemah mengakibatkan pendidik menjelaskan materi secara manual. Hal ini berlaku pada kelas-kelas tertentu yang mempunyai kendala.  

Dalam merespon beberapa permasalahan atau kendala dari penerapan Madrasah Digital di MTsN 1 Kota Malang, maka kami disini mencoba memberikan beberapa rekomendasi agar penerapan madrasah digital tersebut mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Pertama, pemenuhan sarana prasarana yang memadai harus dilakukan, sebab jika hanya sarana prasarana tersebut hanya dipenuhi tapi tidak memadai maka sama saja, pembelajaran akan terkendala. Dalam hal ini kami menyoroti beberapa sarana seperti WiFi yang mana sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Sekolah diharapkan dapat menyediakan WiFi dengan jaringan yang cepat dan stabil karena rata-rata media pembelajaran serta evaluasi yang digunakan memerlukan WiFi untuk aksesnya.

Kemudian LCD proyektor yang di beberapa kelas sering mengalami kendala seperti macet atau bahkan tidak menyala. Maka, akan lebih baik apabila sarana tersebut segera dibenahi sehingga pembelajaran berlangsung lebih efektif dan efisien. Kedua, dari sisi kesiapan peserta didik, kami menemukan beberapa peserta didik tidak memiliki alat belajar yang memadai misalnya laptop. Oleh karena itu, kedepannya mungkin sekolah dapat melakukan pendataan dan pemetaan pemenuhan alat belajar peserta didik sehingga dapat diketahui berapa persen peserta didik yang belum memenuhi alat tersebut. Dengan begitu sekolah dapat memberikan tindak lanjut yang sesuai.

Selain itu perlu dilakukan sosialisasi, penanaman prinsip, serta pengawasan untuk peserta didik agar dapat menggunakan laptop maupun handphone dengan bijaksana, artinya tidak digunakan untuk kegiatan di luar pembelajaran. Ketiga, dari sisi pendidik juga harus benar-benar disiapkan dengan memberikan sosialisasi dan atau pelatihan mengenai pengajaran digital yang asik, kreatif, dan inovatif. Kemudian yang terakhir adalah melakukan evaluasi rutin untuk meninjau pelaksanaan digitalisasi madrasah. Hal ini sangat penting agar sekolah mengetahui kendala dan kekurangan penerapan Madrasah Digital itu sendiri. Dengan begitu maka sekolah dapat mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Oke kira-kira itu beberapa rekomendasi dari kami mohon maaf apabila kurang berkenan.

Dengan adanya madrasah digital ini, maka memudahkan mahasiswa Asistensi Mengajar UM untuk mengimplementasikan pembelajaran abad 21 dengan efisien, menarik, dan dikemas dengan unik supaya peserta didik antusias untuk melaksanakan KBM IPS di kelas. Tentunya sebelum melaksanakan KBM mahasiswa perlu membuat perangkat pembelajaran yang disusun secara digital menggunakan canva, liveworksheet, wordwall, menti, padlet, dan google form. Sehingga melatih skill mahasiswa untuk membuat perangkat pembelajaran yang menarik. Selain itu, pada saat pelaksanaan KBM mahasiswa juga bisa melihat kondisi dan keberagaman peserta didik di setiap kelas sehingga mampu untuk memberikan treatment dan perlakuan yang sesuai dengan kondisi peserta didik.  Pelaksanaan kegiatan ini juga melatih soft skill dan hard skill mahasiswa, seperti penentuan metode pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan peserta didik, cara menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan, melatih manajemen emosi dan kesabaran ketika menghadapi peserta didik yang bermain game ketika KBM berlangsung. Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki keterampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah. Overall 9,5/10 guys hehe.

Content Writter : Diah Ayu Solikah, Kartika Dwijayanti, Kusnul Khotimah 

Editor : Kusnul Khotimah

Publisher : Kusnul Khotimah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun