Kemudian LCD proyektor yang di beberapa kelas sering mengalami kendala seperti macet atau bahkan tidak menyala. Maka, akan lebih baik apabila sarana tersebut segera dibenahi sehingga pembelajaran berlangsung lebih efektif dan efisien. Kedua, dari sisi kesiapan peserta didik, kami menemukan beberapa peserta didik tidak memiliki alat belajar yang memadai misalnya laptop. Oleh karena itu, kedepannya mungkin sekolah dapat melakukan pendataan dan pemetaan pemenuhan alat belajar peserta didik sehingga dapat diketahui berapa persen peserta didik yang belum memenuhi alat tersebut. Dengan begitu sekolah dapat memberikan tindak lanjut yang sesuai.
Selain itu perlu dilakukan sosialisasi, penanaman prinsip, serta pengawasan untuk peserta didik agar dapat menggunakan laptop maupun handphone dengan bijaksana, artinya tidak digunakan untuk kegiatan di luar pembelajaran. Ketiga, dari sisi pendidik juga harus benar-benar disiapkan dengan memberikan sosialisasi dan atau pelatihan mengenai pengajaran digital yang asik, kreatif, dan inovatif. Kemudian yang terakhir adalah melakukan evaluasi rutin untuk meninjau pelaksanaan digitalisasi madrasah. Hal ini sangat penting agar sekolah mengetahui kendala dan kekurangan penerapan Madrasah Digital itu sendiri. Dengan begitu maka sekolah dapat mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Oke kira-kira itu beberapa rekomendasi dari kami mohon maaf apabila kurang berkenan.
Dengan adanya madrasah digital ini, maka memudahkan mahasiswa Asistensi Mengajar UM untuk mengimplementasikan pembelajaran abad 21 dengan efisien, menarik, dan dikemas dengan unik supaya peserta didik antusias untuk melaksanakan KBM IPS di kelas. Tentunya sebelum melaksanakan KBM mahasiswa perlu membuat perangkat pembelajaran yang disusun secara digital menggunakan canva, liveworksheet, wordwall, menti, padlet, dan google form. Sehingga melatih skill mahasiswa untuk membuat perangkat pembelajaran yang menarik. Selain itu, pada saat pelaksanaan KBM mahasiswa juga bisa melihat kondisi dan keberagaman peserta didik di setiap kelas sehingga mampu untuk memberikan treatment dan perlakuan yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Â Pelaksanaan kegiatan ini juga melatih soft skill dan hard skill mahasiswa, seperti penentuan metode pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan peserta didik, cara menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan, melatih manajemen emosi dan kesabaran ketika menghadapi peserta didik yang bermain game ketika KBM berlangsung. Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki keterampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah. Overall 9,5/10 guys hehe.
Content Writter : Diah Ayu Solikah, Kartika Dwijayanti, Kusnul KhotimahÂ
Editor : Kusnul Khotimah
Publisher : Kusnul Khotimah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H