Mohon tunggu...
Kusno Haryanto
Kusno Haryanto Mohon Tunggu... Apoteker - Assessor Of Competency BNSP No.Reg.MET.000.003425 2013, Apoteker ISTN Jakarta, Magister Farmasi Universitas Pancasila Jakarta, Dosen di STIKES Muhammadiyah Kuningan Jawa Barat

Apoteker yang KESAL dengan Admin Kompasiana, Punya Poin 1.687, Posisi Taruna, Mulai bergabung 09 Februari 2013 tapi kini mulai dari NOL lagi karena akun Kompasiana yang pertama tidak bisa diakses lagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bunga Telang yang Menawan untuk Mata Bayi, Mitos atau Fakta?

30 November 2020   16:47 Diperbarui: 5 April 2021   18:02 2014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mitos atau fakta bunga telang (Sumber : ringtimesbali.com)

Sepertinya sudah banyak masyarakat yang mengetahui ada sebuah bunga indah berwarna biru yang selama ini secara turun temurun dipercaya dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Tak hanya di desa bahkan masyarakat kota yang terbilang sudah bergaya hidup modern pun kerap masih menggunakan bunga ini sebagai bagian dari rencana mengelola kesehatannya. 

Bunga yang hidup dengan cara merambat dan banyak ditemukan di kebun ini justru lebih dikenal sebagai bunga liar. Bunga yang berasal dari negara – negara di Asia Tenggara ini memiliki nama medis Clitoria ternatea. Di Indonesia bunga cantik berwarna biru ini dikenal sebagai bunga telang sedang diluar negeri ada yang menyebutnya dengan sebutan Butterfly Pea. 

Tak cuma indah dipandang mata ternyata bunga telang sudah lama dikomsumsi sebagai bahan campuran untuk diminum sebagai teh. Caranya mudah dan sederhana bila kita menginginkan bunga ini menjadi minuman dalam keseharian, cukup dengan beberapa lembar lalu dikeringkan dan diseduh dengan air hangat selama 5 menit lalu dikonsumsi sebagai minuman herbal.

Sebenarnya tanaman merambat yang berasal dari keluarga polong – polongan ini mempunya banyak manfaat. Ia tidak hanya dapat dikonsumsi layaknya sebagai minuman herbal tetapi disebut – sebut juga bermanfaat sebagai antioksidan, antikanker, antiinflamasi bahkan sampai disebut dapat mengatasi masalah asma. 

Pada masyarakat Indonesia, sejak dahulu kala bunga telang lebih populer digunakan sebagai pembersih mata baik untuk anak – anak maupun orang dewasa bahkan termasuk pada bayi yang baru lahir. 

Walau sudah ada sebuah jurnal yang menyebutkan bunga telang mempunyai potensi farmakologi yang diantaranya bisa mengobati mata merah dan mata lelah, namun sebenarnya bunga telang belum teruji secara klinis untuk dapat digunakan sebagai bahan pembersih mata, faktanya tak bisa dipungkiri keyakinan masyarakat akan manfaat bunga telang untuk membersihkan mata sangatlah tinggi.

Masyarakat masih banyak yang belum paham bahwa seperti diare ringan, belekan pada bayi pun adalah hal yang umum dan normal terjadi pada awal – awal kehidupan pada bayi. 

Belekan pada bayi masih dianggap hal normal jika belek itu muncul sesekali ketika bayi bangun tidur. Bagaimana belekan pada bayi bisa dianggap tidak normal atau berbahaya? 

Belekan yang tidak hilang selama berminggu – minggu bahkan bulan yang disebabkan oleh infeksi itulah yang berbahaya. Dimana saat belekan itu si bayi menjadi sering menangis karena kesulitan membuka kelopak matanya karena tertutup rapat oleh belek.

Mitos atau fakta bunga telang (Sumber : ringtimesbali.com)
Mitos atau fakta bunga telang (Sumber : ringtimesbali.com)
Membersihkan mata bayi yang belekan dengan menggunakan rendaman bunga telang banyak dilakukan ibu – ibu pemilik bayi. Tidak ada yang salah akan perlakuan ini tetapi hasil yang didapat tidak seratus persen mengatakan benar. Ada juga yang ternyata menyimpulkan manfaat membersihkan mata bayi dengan bunga telang hanyalah mitos belaka. 

Benar atau tidak informasi itu tentu menjadi perhatian bagi semua, yang mempercayai bunga telang dapat bermanfaat untuk digunakan sebagai pembersih mata bisa jadi benar dan yang tidak mempercayainya pun belum tentu salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun