Pagi ini seperti rencana yang sudah ditetapkan oleh panitia semenjak keberangkatan dari Kota Tangerang mestinya semua peserta kunjungan industri yang berasal dari SMK Binusta yang terletak di Kota Tangerang dipersilahkan untuk mengunjungi Bromo untuk melepas penat selama berada di Kota Malang. Schedule yang sudah tersusun baik sebenarnya disambut sangat antusias oleh semua siswa dan sisiwi.Â
Siswa yang berjumlah 37 orang secara tertib mulai menaiki bus yang akan mengantar mereka ke Probolinggo untuk kemudian berganti dengan Jeep. Tidak seperti disiang hari, keberangkatan kali ini menggunakan Bus menuju kota Probolinggo tidak disertai tawa dan senda gurau.
Ini bisa dimaklumi karena setelah seharian kemarin melakukan kunjungan industri ke JTV dikota Malang mereka tentu saja merasa lelah dan saat sedang tertidur diharuskan bangun untuk melanjutkan tidurnya didalam Bus. Ada 8 Jeep yang kemudian mengangkut siswa siswi SMK Binusta Tangerang untuk menuju kawasan Bromo dari Probolinggo.
Seperti biasa sebelum  Jeep berangkat sepertinya para pengemudi Jeep memang memberikan waktu kepada para pedagang untuk  menjajakan dagangannya yang berupa sal, sarung tangan sampai topi kupluk untuk menahan suhu dingin.
Alhasil tawaran para pedagang disambut dingin oleh siswa siswi SMK Binusta dipagi yang cukup dingin itu. Perjalanan 8 Jeep yang berisi siswa siswi SMK Binusta menuju Bromo sangatlah terkendali dengan baik.
Setelah berhenti sebentar untuk melakukan sholat Shubuh perjalanan dilanjutkan menuju Pananjakan, sebuah area yang cukup luas untuk berkumpul menyaksikan sunrise.
Cukup ramai pengunjung pagi ini di Bromo, ini dapat dilihat dari banyaknya orang dan komunitas yang berkumpul di Pananjakan termasuk wisatawan internasional. Selesai mengambil foto -- foto keindahan Bromo dari Pananjakan perjalanan dengan 8 Jeep dilanjutkan hingga batas pasir sebelum menuju deretan tangga yang mengarah kepuncak Bromo.
Entah mengapa sesampainya dikaki Bromo saat siswa -- siswi SMK Binusta Tangerang hendak melakukan pendakian tiba -- tiba saja terlihat kepulan asap hitam bercampur putih yang cukup tinggi keluar dari kawah Bromo.
Kepulan asap putih yang tidak biasanya ini akhirnya dipastikan Bromo sedang mengalami erupsi. Bapak Furqon, MM., MPd yang merupakan Kepala Sekolah dan kebetulan ikut dalam rombongan Binusta itu akhirnya memutuskan pendakian melalui tangga ke gunung Bromo ditunda mengingat keselamatan siswa -- siswi menjadi taruhan bagi sekolah Binusta dan dirinya bila kegiatan pendakian dilanjutkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H