Mata pelajaran anatomi menjadi hal yang umum bagi semua siswa disekolah kesehatan. Ada banyak mata pelajaran produktif disekolah kesehatan dan hanya mata pelajaran anatomi lah yang biasanya selalu mempraktekan tentang bagaimana fungsi organ - organ yang ada ditubuh manusia.Â
Sudah menjadi tradisi yang turun temurun dilingkungan sekolah kesehatan yang diketahui oleh siswa kesehatan bahwa hal unik dan mengasyikan ketika menuntut ilmu di sekolah yang mengambil bidang kesehatan adalah adanya mata pelajaran praktek anatomi yang dilakukan dilaboratorium dengan menggunakan bahan praktek berupa tikus putih atau yang sering disebut mencit.Â
Mengapa mencit dipilih sebagai bahan praktek untuk mata pelajaran anatomi? Ternyata menurut banyak sumber mencit adalah hewan mamalia menyusui yang mempunyai banyak keunggulan dan disebut - sebut memiliki banyak gen yang hampir mirip dengan manusia selain dinilai sebagai hewan yang mudah berkembangbiak dengan banyak. Walaupun demikian, untuk dijadikan bahan praktek tidaklah semua mencit dapat digunakan. Ada beberapa syarat yang menjadi ukuran agar seekor mencit dapat dijadikan sebagai bahan praktek.Â
Kegiatan praktek dimulai dengan pengarahan dari guru pembimbing kepada praktikan tentang tata tertib dilaboratorium sampai dengan penjelasan bahwa selama praktek tidak boleh dengan sengaja menyakiti hewan percobaan. Guru pembimbing pun menjelaskan cara kerja dalam kegiatan praktek ini.Â
Setelah beberapa menit dilakukan pengamatan terhadap mencit tadi terhadap denyut jantungnya dimana apabila mencit sudah tidak bernafas dilakukan dislokasi pada tulang leher mencit untuk memastkan bahwa hewan itu sudah benar - benar mati.Â
Setelah itu mencit diposisikan pada papan bedah dengan posisi terlentang menggunakan jarum pentol atau pins. Pembedahan dimulai dari bagian perut bawah menggunakan pisau bedah sampai semua organ dalam tubuh mencit terlihat. Setelah mendapat penjelasan singkat itu barulah siswa melakukan sendiri semua kegiatan prakteknya. Tidak banyak yang ditanyakan oleh para siswa terhadap materi praktek. Umumnya siswa bertanya tentang nama dan kegunaan instrumen yang digunakan selama melakukan praktek.
Dari perbincangan singkat dengan para siswa didapat kesimpulan sederhana bahwa sarana dan fasilitas yang tidak memadai disekolah umumnya menjadi alasan bagi siswa untuk membolos. Kegiatan praktek seperti ini membuat gairah datang ke sekolah menjadi tinggi karena kegiatan praktek anatomi hanya dapat dilakukan di laboratorium yang dimiliki oleh sekolah saja, bukan ditempat lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H