Penulis langsung menuju ke kolom pilihan berita dan mendapati 4 pilihan yakni 1. Berita organisasi 2. Pharma update 3. Public warning dan 4. Berita ringan. Ternyata oh ternyata setelah penulis menjatuhkan pilihan pertama pada berita organisasi dan membaca semua yang ada disitu tidak satupun ada berita tentang kegiatan dari profesi Apoteker yang dipublikasikan. Yang justru menggelikan di berita organisasi itu justru lebih banyak menampilkan sosok atau berita dari kegiatan Bpk. Dani Pratomo, sementara sang ketua IAI sendiri yang terpilih untuk memimpin IAI periode 2014 sampai 2018 yakni yang terhormat Bpk. Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt, hanya didapatkan 2 berita. Yang lebih membuat penulis tergelak adalah dalam 10 berita tentang Bpk. Dani Pratomo disitu masih disebut sebagai Ketua Umum IAI.
Entah apa dasar dari admin pada web IAI tersebut sehingga justru lebih banyak menampilkan berita tentang Bpk. Dani Pratomo yang masih disebut sebagai Ketua Umum IAI dari pada Ketua Umum IAI yang sesungguhnya ( berita di post kan bulan Maret 2016 dimana periode 2014 – 2018 Ketua Umum IAI adalah yang terhormat Bpk. Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt ).
Setelah puas menyakini tidak ada satupun berita tentang kegiatan Apoteker yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yang dijadikan berita oleh media massa lalu penulis memilih pada kolom agenda kegiatan pada web IAI tersebut dan ternyata disitupun setali tiga uang, tidak ada kegiatan yang akan membuat profesi Apoteker dapat dikenal oleh masyarakat.
Akhirnya setelah lelah mencari penulis berkesimpulan “Apoteker, ingin dikenal tetapi tidak punya berita”. Masih panjang rasanya perjalanan Apoteker untuk menjadi familiar dimasyarakat selama Apoteker sendiri tidak berusaha membangun kedekatan dengan masyarakat secara langsung maupun lewat media massa. Sepertinya sulit buat Apoteker menemukan cara untuk dikenal atau barangkali Apoteker lebih dekat kepada sikap dan rasa malas untuk membangun secara perlahan agar profesi Apoteker menjadi familiar di masyarakat, entahlah.