Pada saat awal tahun pelajaran baru masuklah salah satu anak didik yang berwajah cantik, berambut panjang di bawah bahu, anaknya cepat sekali bergaul dengan teman temannya yang ada di sekolah, juga dengan senyum yang khasnya dia selalu menyapa ibu gurunya terlebih dahulu, dengan perawakannya si cantik banyak disukai teman.
si cantik bernama Neti Hariyani yang akrab dipanggil Yani, dia berteman akrab dengan Rina, Mama, Nirwan, Kus, hari hari mereka terlihat bersama sesekali dengan teman yang lain. masih teringat setiap hari Sabtu kegiatan sekolah dulu ada olah raga kasti, mereka bertiga selalu menjadi tim yang Handal, selalu menang dapat mengalahkan kelompok lawan.
pada suatu saat kita bertanding dengan sekolah lain, pertandingan olah raga banyak cabangnya, ada bola kasti, tenis meja, ada catur, ada bulu tangkis, ada juga panco, ada gerak jalan ( baris - berbaris ) sekolah tentu mengutus para kandidat yang baik yang menjadi unggulan sekolah, begitu juga sekolah di mana aku berada.
Kita siap berlaga di lapangan  semua mempersiapkan diri untuk berkompetisi menjadi pemenang, tentu dengan kesiapan yang matang , bermain di cabang sesuai tugasnya, dan teman yang selesai bermain boleh tetap menonton permainan lawan yang lain, boleh menjadi suporter di teman sendiri yang sedang bermain.
Dari semua jenis permainan yang seru dan  teman teman tak terlewatkan menonton permainan bola kasti  bentuk dukungan kepada tim yang disukai, di sinilah saatnya sorak sore, tanpa sadar penonton suka berteriak memberikan perintah kepada pemain lari...pukul.. ( bola dilempar ke arah lawan ) sehingga mati dan bergilir permainan, permainan ini lebih seru karena dalam tim kasti ada si cantik Yani,
Yani selalu serius tetapi selalu melambaikan tangan kepada para pendukungnya, sehingga permainan menjadi penuh sorak sore, Yani bersama tim akhirnya memenangkan permainan, begitu juga teman yang lain dari cabang tenis meja dan catur juga menang dari sekolah kami.
pada saat pulang dengan ramenya anak - anak bercengkrama  masing - masing menceritakan yang mereka liat, tiba tiba berpapasan ada orang jatuh, yani spontan lari menuju ibu yang jatuh dan mengankat tangannya membantu untuk berdiri, tak lama teman temannya semua juga membantu lalu ibu pun berdiri kokoh, ternyata ibu  itu terpeleset, sembari menawarkan minum yani bertanya ibu mau kemana ? masih kuat jalan ? masih nak jawabnya, siapa namamu.. lalu di jawab Yani bu. o0h cantiknya Yani kalau ibu namanya Parti.
Yani dengan senyumnya menyalami tangan ibu Parti diikuti semua teman - teman nya yang langsung berpamitan melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Setelah berlalu dari ibu Parto, Yani sambil berjalan bercerita kalau dulu kakeknya pernah terpeleset jatuh dan akhirnya kakek kakinya sakit dan harus pakai tongkat, makanya kalau kita liat orang jatuh segera kita tolong ya.. jangan dibiarin apalagi ditonton, ayo tangan kita biasakan membantu yang sedang membutuhkan celoteh Yani. sementara temannya hanya diam mendengarkan saja.Â
Sesampai di sekolah anak - anak masuk kelas akan berdoa untuk pulang namun sebelum berdoa guru bertanya bagaimana perasaan kalian semua..? lalu salah satu anak menceritakan apa yang Yani lakukan di jalan tadi, Â Sikap Yani tadi mendapat pujian dari ibu guru agar semua anak - anak bisa berbuat baik kepada siapa saja, lalu doa pulang dipimpin ketua kelas, Cerita nya cukup dulu ya teman, lain hari akan kita lanjutkan dengan cerita yang lain.
Salam Literasi! Balikpapan 1 November 2022/Kusniwati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H