Aghnia pun langsung menjelaskan maksud dari ucapanya terkait propaganda media. Seperti yang diberitakan dalam kasus tersebut, objek yang menjadi sasaran empuk media bukanlah individu oknum tersebut. Akan tetapi kepercayaan atau Agama yang dianut oleh sang oknum lah yang menjadi sasaran empuknya. Banyak media-media yang lebih mengkritik Agama sang oknum.Â
Padahal kalau dicerna dengan kepala dingin nan rasional, Agama yang dia anut tidak ada korelasinya dengan apa yang telah dia lakukan. Terlepas dari benar atau salah terkait apa yang telah dia lakukan.
"Dalam Al-Qur'an dan sunah telah termaktub bahwa Agama Islam merupakan agama yang sempurna. Jikalau dia terbukti melakukan kesalahan, yang harus dipertanyakan adalah Rububiyahnya dia. Terkait Bagaimana hubungan dia dengan Allah SWT, apakah ibadah yang selama ini dia lakukan atas dasar Lillahi Ta'ala?" lanjut Aghnia menjelaskan secara detail terkait argumentnya.
"Wah...iya juga ya, kok aku gak kepikiran kesana ya?" ujar Haninah mulai paham dengan penjelasan Aghnia dan tersadar dengan kasus korupsi yang tengah memanas. Aghnia tersenyum teduh mendengar ucapan Haninah.
Harus disadari, ditengah kecanggihan teknologi, berita yang belum tentu kebenaranya lah (HOAX) yang menjadi problematika terbesar saat ini. Generasi muda atau kaum milenial telah terlena dengan kecanggihan teknologi, sehingga tak jarang banyak dari kaum milineal yang langsung termakan oleh propaganda media.Â
"Jadi, sebagai generasi muda yang insya Allah akan menjadi mujahid-mujahidah Agama Islam, kita harus berani menyatakan kebenaran dan jangan pernah sekalipun membenarkan pernyataan yang belum pasti kebenaranya" ucap Aghnia mengakhiri penjelasan dari pertanyaan Haninah.
Haninah tersenyum puas mendengar penjelasan Aghnia yang menurutnya sangat solutif untuk menjawab issue yang tengah menjadi dilemma saat ini.
"Aghnia,ternyata gak salah aku jadikan kau sahabat" ujar Haninah seraya tersenyum manis dan memeluk Aghnia erat.
"Sahabat itu ya seperti ini Han, tidak akan pernah membiarkan sahabatnya jatuh kelembah kegelapan" jawab Aghnia seraya membalas pelukan Haninah.
Dari kisah diatas, Pribadi Aghnia Mumtazah mengajarkan kita untuk menjadi generasi muda yang  bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda media, serta mengingatkan kita untuk selalu berani mengatakan kebenaran dan tidak mudah untuk membenarkan pernyataan.
Sekian,