Mohon tunggu...
kusnia
kusnia Mohon Tunggu... -

My name is kusnia, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga jurusan Ilmu Komunikasi Fishum, nama ayah H.Mataji Dan ibu Hj.Siti Aisyah, anak kedua dari 3 bersaudara. Dan saya sendiri kembar ... Alhamdulillah, cukup dulu ya deskripsinya 😀😀😀

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

The Sunrise Kota Santet

19 November 2015   08:36 Diperbarui: 19 November 2015   10:17 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Taukah anda dengan kota banyuwangi. yak.. kota yang dikenal dengan banyak julukan tersebut. Diantaranya yaitu dengan julukan “KOTA SANTET” julukan itu terjadi karena dulu pada tahun 1998 ada peristiwa 100 orang lebih dibunuh tapi dibunuh secara misterius karena dituduh mempunyai ilmu santet. Peristiwa tersebut dikenal dengan Tragedi Santet. Dan santet sendiri berarti hal-hal yang berkaitan dengan makhluk ghaib. Sangat mengerikan bukan..tapi dibalik semua itu tersimpan keindahan surga dunia di dalamnya.

Jadi jangan beranggapan negatif dulu ya dengan kota yang dikenal“the sunrise of java” itulah slogan pariwisata yang dibuat oleh bupati banyuwangi kang anas. Kota ini adalah kota pertama terkena sinar matahari yang terbit di pulau jawa. Wah..kebayangkan cantiknya matahari terbit. Dengan tekat yang begitu kuat dia membangun banyuwangi sampai berkembang pesat seperti sekarang ini. Surga dibalik kota the sunrise of java ini menarik banyak para wisatawan untuk berkunjung dan berlibur.Gunung ijen yang dulunya cuman dipandang sebelah mata ternyata memiliki keindahan yang luar biasa. Blue fire yang sangat cantik. Itu baru gunungnya saja. Pantainya juga sangat cantik.

Salah satunya adalah pantai plengkung. Yupp..pantai yang dikenal dengan ombak terbaik di dunia yang memikat hati peselancar asing karena didukung suasana alam yang belum terjamah manusia. Wow.. makin cinta Indonesia nih.. ceritannya. Belum lagi dengan red island ,kenapa kok dijulukin red island. Ya karena ada pulau di pinggir bibir pantai yang bertanah merah sehingga dinamakan pulau merah. Apalagi keadaan pulau merah di kala senja tambah semakin merah. Banyuwangi juga dikenal dengan julukan kota pisang karena banyuwangi adalah kota yang sebagian besar penghasil pisang juga. Tak lupa juga banyuwangi juga menghasilkan kopi yang berkualitas.

Dulu banyuwangi tidak dikenal di dunia luar karena mungkin banyuwangi termasuk kota yang pasif dan kepemerintahannya yang cuan berdiam diri saja dan tidak bisa membuat banyuwangi semakin maju. Dan sampai dengan tahun ini banyuwangi baru bisa maju dari yang mulannya tidak mempunyai bandara untuk tahun ini sudah mempunyai bandara walaupun awalnnya bupati banyuwangi yang dikenal familiar dengan sebutan kang annas ini memulai dengan kecil-kecilan dan akhirnya menjadi sebuah bandara pertama yang ada di banyuwangi pertama kali. Yang awalnya kesenian asli banyuwangi sempat hampir punah sekarang malah dikembangkan dengan berbagai acara yang bisa diikuti semua masyarakat banyuwangi maupun dari daerah lainnya yang ikut serta menontonnya. Seperti contoh puter kayun yaitu acara  rutin kampung asli yaitu boyolangu dengan menaiki andhongdan berputar-putar di watu dodol itulah adat kebiasaan dengan tujuan agar silaturrahmi tetap terjalin dan itu adalah wujud rasa syukur orang boyolangu kepada sang penciptannya.

Biasannya dilakukan setelah beberapa hari raya. Yang kedua adalahkebo-keboan di alas pemalang dengan tampilan yang menakutkan seperti buto yang berwarna hitam tapi disitu penampilannya seperti banteng mirip kebo dengan tanduk dan rambut berwarna hitam. Bila ada orang yang mengenakan baju hitam atau merah dia akan mengejarnya. Ngeri bukan, tapi unik dan itu masih adat kebiasaan setelah panen tiba . merupakan rasa syukur kepada ratu padi yang akhirnya bisa panen.

Yang ketiga adalah ider bumi.ider bumi adalah kegiatan suatu desa yangkeliling dengan oncor atau obor dan berdoa kepada allah di pojok-pojok desa dengan harapan keselamatan. Dan akhir penghujung adat kebiasaan ini adalah dengan makan bersama atau sering dikenal dengan nggembulan tujuannya adalah untuk mewujudkan rasa kebersamaan yang tidak terpisahkan satu sama lain. Makanan yang disajikan biasannya di taruh diatas ancak-ancakan semacam tempat yang berasal dari gedebok/pelepah daun pisang yang lalu dibuat jadi kotak dengan menggunakan perekat semat/lidi dan diatasnya diberi alas daun pisang.

Makanannya pun masih sederhana seperti nasi yang ditengahnya telur dan sebagainnya. Walupun sangat sederhana tapi kalau dalam sebuah kebersamaan akan mantap rasannya. Yang keempat adalah seblang bakungan dan ulih sari adalah acara adat suku using yaitu dilakukan secara turun temurun dari nenek moyangnya kecucu-cucu generasi berikutnya. Kalau seblang bakungan ditarikan oleh orang yang sudah sepuh atau tua.sedangkan seblang ulih sari harus ditarikan oleh penari yang masih perawan/ gadis. Masyarakat disana menyakini bahwa untuk ketentraman desannya dan rasa syukurnya kepada seng penciptannya. Biasannya acara ini dilakukan selama 3 hari setelah 10 hari raya.

Dengan adat kebiasaan yang begitu banyak pada dasrnnya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mewujudkan rasa syukurnya kepada sang penciptannya. Selain itu juga menciptakan rasa kebersamaan yang tinggi tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Mungkin dengan adat ini juga indonesia semakin kaya dan maju. Dan mudah-mudahan juga kejadian yang dahulu-dahulu tidak terulang lagi karena hukum yang lemah tradisi, kesenian, lagu, dan sebagainya tidak dicuri negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun