Mohon tunggu...
Kusnandar Putra
Kusnandar Putra Mohon Tunggu... Guru - Guru

Adalah seorang guru | penulis | desainer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Hawariyyun yang Cinta Nabi Isa

20 November 2013   08:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:55 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

بسم - الله - الرحمن - الرحيم

Maka Maryam diperintahkan jangan heran dengan apa yang telah Alloh takdirkan dan putuskan.

"Maka Maryam mengandungnya, lalu ia mengasingkan diri." (Maryam: 22)

Maryam kemudian menjauh dari manusia karena takut akan gangguan manusia. Lalu, rasa sakit hendak melahirkan mengharuskan Maryam harus pergi mendatangi pohon kurma. Dia berkata,

"Aduhai, andaikata aku mati sebelum ini dan aku menjadi barang yang tidak lagi berarti, lagi dilupakan."

Maryam menuturkan ini karena ia mengetahui apa yang nantinya akan terjadi pada Isa berupa gangguan dari manusia. Maka malaikat menenangkan maryam,

"Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Robbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu." (Maryam: 25)

Yakni sungai yang mengalir. Dan juga Maryam diperintahkan menggoyangkan pangkal pohon kurma agar menggugurkan buah kurma yang masak padanya. Maka Maryam makan dan minum dari sungai tersebut. Dan bergembira dengan kelahiran anaknya. Dan Maryam memberikan nama pada anaknya Isa dan Isa dilahrkan dalam kondisi tidak menangis. Termasuk dalam mukjizat yang Alloh berikan padanya.

"Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah 'Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk ar-Rohman (Dzat Yang Maha Pemurah)'." (Maryam: 26)

Maka kemudian Maryam beribadah kepada Alloh dan diam pada siang hari penuh. Lalu, kalbunya pun merasakan tenang. Setelah masa nifas berakhir, maka Maryam membawa Isa kepada kaumnya dengan terang-terangan.

Tatkala kaumnya melihat, padahal mereka tahu Maryam tak memiliki suami, merekapun memastikan bahwa anak tersebut bukan dari hubungan yang sah. Lalu Nabi Isa yang masih terhitung beberapa hari itu berkata,

"Sesungguhnya aku adalah hamba Alloh, Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimanapun aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku untuk sholat dan menunaikan zakat selama aku hidup dan berbakti kepada ibuku dan Dia tidak menjadikan aku sombong lagi celaka..." (Maryam: 30-33)

Maka pasca mukjizat ini, ibunya pun tersebersihkan dari nama buruk. Setelah kejadian itu pula, manusia terbagi menjadi 3 kelompok:

1. Kelompok yang beriman kepada beliau dan membenarkan ucapannya ini, serta patuh kepada beliau setelah beliau menjadi nabi. Mereka inilah mukminin yang sebenarnya.

2. Kelompok yang berlebih-lebihan kepada Nabi Isa, yaitu kaum Nasrani. Yang mendudukkan Nabi Isa sebagai Tuhan, Robb.

3. Kelompok yang ingkar dan keras penentangannya kepada Nabi Isa. Itulah Yahudi. Yang juga menuduh Maryam dengan sesuatu yang Alloh sucikan dari dirinya.

Tatkala Nabi Isa diutus kepada Bani Israil, orang-orang yang beriman mempercayai beliau, sedangkan orang-orang kafir tentunya mengingkari beliau. Lalu, beliau pun memperlihatkan bukti-bukti keajaiban, beliau membentuk tanah lalu meniupnya, maka tanah itu menjadi burung dengan izin Alloh, menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang belang, menghidupkan orang yang mati dengan izin Alloh, dan lain-lain.

Bersamaan dengan itu, musuh-musuh Nabi Isa semakin gencar, mereka ingin membunuh Nabi Isa, maka Alloh pun menyerupakan salah seorang dari Hawariyyun -para sahabat Nabi Isa- atau selain mereka dengan Nabi Isa. Karena barangsiapa yang mau mengorbankan dirinya disirupakan Nabi Isa, imbalannya adalah masuk surga bersama Nabi Isa. (Sanadnya shohih sampai Ibnu Abbas)

Lalu Allohpun mengangkat Nabi Isa kepada-Nya dan kaum yang memusuhi Nabi Isa pun menyiksa orang yang diserupakan dengan Nabi Isa, lalu membunuhnya serta menyalibnya. Sehingga, mereka menanggung dosa yang amat besar dan berat.

Nabi Isa telah memberikan kabar gembira serta mengumumkan kepada Bani Israil tentang kerosulan Rosululloh shollallohu alayhi wasallam, maka tatkala Muhammad yang mereka kenal seperti anak-anak mereka sendiri datang kepada mereka, mereka justru berkata "Ini adalah sihir yang nyata". (Ash-Shof: 6)

--Minasa Upa, 15 Muharrom 1435 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun