بسم - الله - الرحمن - الرحيم
Maka Maryam diperintahkan jangan heran dengan apa yang telah Alloh takdirkan dan putuskan.
"Maka Maryam mengandungnya, lalu ia mengasingkan diri." (Maryam: 22)
Maryam kemudian menjauh dari manusia karena takut akan gangguan manusia. Lalu, rasa sakit hendak melahirkan mengharuskan Maryam harus pergi mendatangi pohon kurma. Dia berkata,
"Aduhai, andaikata aku mati sebelum ini dan aku menjadi barang yang tidak lagi berarti, lagi dilupakan."
Maryam menuturkan ini karena ia mengetahui apa yang nantinya akan terjadi pada Isa berupa gangguan dari manusia. Maka malaikat menenangkan maryam,
"Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Robbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu." (Maryam: 25)
Yakni sungai yang mengalir. Dan juga Maryam diperintahkan menggoyangkan pangkal pohon kurma agar menggugurkan buah kurma yang masak padanya. Maka Maryam makan dan minum dari sungai tersebut. Dan bergembira dengan kelahiran anaknya. Dan Maryam memberikan nama pada anaknya Isa dan Isa dilahrkan dalam kondisi tidak menangis. Termasuk dalam mukjizat yang Alloh berikan padanya.
"Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah 'Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk ar-Rohman (Dzat Yang Maha Pemurah)'." (Maryam: 26)
Maka kemudian Maryam beribadah kepada Alloh dan diam pada siang hari penuh. Lalu, kalbunya pun merasakan tenang. Setelah masa nifas berakhir, maka Maryam membawa Isa kepada kaumnya dengan terang-terangan.
Tatkala kaumnya melihat, padahal mereka tahu Maryam tak memiliki suami, merekapun memastikan bahwa anak tersebut bukan dari hubungan yang sah. Lalu Nabi Isa yang masih terhitung beberapa hari itu berkata,