Mohon tunggu...
Kusnandar Putra
Kusnandar Putra Mohon Tunggu... lainnya -

Adalah seorang ayah | penulis | desainer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kesalahan Mendidik (2): Mengharomkan "Memukul dan Mencubit" Anak

30 Mei 2014   16:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:57 3304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu saat, al-Ustadz Dzulqarnain hafidzahloh (murid Syaikh Sholeh al-Faudzan) pun pernah mencubit beberapa anak santri yang ribut di saat sudah hendaknya ditegakkan sholat wajib.

Akan tetapi, ada yang perlu diperhatikan dalam hal ini. Orang tua dan guru tidak diperkenankan memukul wajah, memukul dalam keadaan sangat marah, tidak membuat kulit luka, atau tidak membuat tulang atau gigi menjadi patah, memukul di tempat umum, dan pukulan tidak lebih dari sepuluh kali, tujuannya semata untuk sarana pendidikan, bukan tujuan akhir.

Syaikh Sholeh al-Fauzan hafidzahulloh berkata,

“Pukulan merupakan salah satu sarana pendidikan. Sorang guru boleh memukul, seorang pendidik boleh memukul, orang tua juga boleh memukul sebagai bentuk pengajaran dan peringatan. Seorang suami juga boleh memukul isterinya apabila dia membangkang. Akan tetapi hendaknya memiliki batasan. Misalnya tidak boleh memukul yang melukai yang dapat membuat kulit lecet atau mematahkan tulang..."
(Ighatsatul Mustafid Bi Syarh Kitab Tauhid, 282-284)

Inilah pendidikan Islam. Bukan Yahudi dan Nashoro. Yang mana konsep pendidikan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Lihatlah hasil didikan Islami ini: Abu Bakar, Umar bin Khottob, Utsamn bin Affwan, Ali bin Abi Tholib, Abdulloh bin Umar, dll, siapa yang tidak mereka? Mereka merupakan output dari pendidikan Islami.

Sekarang kita tanya, mana hasil pendidikan non Islamiy? Yang lahir dari konsep non Islamiy adalah anak-anak yang penakut, lebay, alay, dll.

Terakhir, ada sebuah soal buat Anda.
Kenal Muhammad Al-Fatih?

Sosok fenomenal dalam Islam, tokoh yang menaklukkan Konstantinopel (Eropa) di usia 21 tahun. Lihat anak zaman sekarang? Apa yang mereka perbuat di usia 21 tahun! Pacaran, menanggur, merokok, Allohu Akbar!

Muhammad al-Fatih adalah sosok yang disebutkan salam sebuah hadits,

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”
[H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]

Bagaimana masa kecil beliau?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun