Mohon tunggu...
Kusnandar Putra
Kusnandar Putra Mohon Tunggu... lainnya -

Adalah seorang ayah | penulis | desainer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Syaikh Utsman: Kebahagiaan Itu Bersama Sahabat

8 Juni 2014   01:16 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:46 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bismillahirrohmaanirrohiim

Kebahagiaan Sesungguhnya Bersama Para Sahabat
(Transkrip Teleconference Syaikh Utsman as-Salimy -hafidzahulloh- dari Yaman)

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman,
"Berpegang teguhlah dengan tali agama Alloh semuanya dan janganlah bercerai berai dan ingatlah akan kenikmatan Alloh karuniakan kepada kalian tatkala dahulu kalian saling bermusuhan, kemudian Alloh menyatukan kalian."

Maka ini wasiat dari al-Quran. Konsistenlah dalam tali agama Alloh, kitabulloh, yang telah mengajak kita kepada kebahagiaan. Dan telah memberikan contoh teladan dari orang-orang sebelum kita.

Maka jagalah kitabulloh, dimana orang-orang Arab dahulu dalam kesesatan, kegelapan kemudian Alloh bimbing mereka dengan al-Quranul Karim. Alloh perangi mereka dengan Kitabullohi yang menjadikan mereka dalam bimbingan dan petunjuk Alloh subhanahu wa ta'ala.

Maka tatkala al-Quran itu turun di tengah-tengah mereka dan kemudian mereka mengimani al-Quran, dan merealisasikan tuntutan dari al-Quran dari perintah dan menjauhi larangannya-Nya. Maka mereka menjadi orang-orang yang terbaik. Mereka mendapat predikat ummat yang terbaik.

Alloh berfirman,
"Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dilahirkan untuk umat manusia, memerintahkan kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran dan kamu beriman kepada Allah."
(Ali Imran: 110).

Maka barangsiapa yang menjadikan al-Quran sebagai petunjuknya, pembimbingnya, niscaya Alloh akan mengangkatnya, memuliakannya.

Alloh berfirman,
"Sesungguhnya ini adalah al-Quran memberikan bimbingan pada jalan yang lurus dan memberikan berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwasanya mereka pahala besar di sisi Alloh."
(QS. al-Isro)

Maka al-Quran Karim mengajak kepada kita akan jalan yang lurus, menyeru kita untuk masuk ke jalan surga-Nya, mengajak kita untuk mentauhidkan Alloh.

Sesungguhnya Dia-lah Alloh sesembahan kalian. Dan al-Quran telah memberikan bimbingan kepada kita untuk ittiba', ikut kepada Rosululloh shollallohu alayhi wasallam, dalam perintah atau pun larangan.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman,
"Dan apa-apa yang datang kepada kalian (dari Rosul), maka ambillah. Dan apa-apa yang dilarang (dari Rosulloh), maka hendaknya berhentilah (tinggalkanlah)."
(QS. Al-Hasyr)

Al-Quran mengajak kita untuk saling mencintai, mengeratkan ukhuwah, mengajak kepada persatuan.

Alloh berfirman,
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara."
(QS. Al-Hujurot)

Al-Quran pula mengajak kita untuk tidak menyakiti saudara kita, mengganggu kepada saudara kita, demikian pula al-Quran menyeru kepada kita untuk tidak membunuh saudara.

Al-Quran mengajak kita kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang mengambil al-Quran sebagai petunjuknya, niscaya Alloh mengangkat derajatnya di dunia dan di akhirat.

Memahami al-Quran bukan dengan pemahaman kita, tidak pula dengan pemahaman fulan, namun memahami al-Quran ini adalah kembali kepada pemahaman para sahabat rodiyallohu anhu. Karena Alloh telah memuliakan mereka, mengangkat mereka, merekomendasi mereka. Dan Alloh jadikan mereka paham kepada al-Quran. Alloh menyuruh kita untuk menyamakan pemahaman kita, keimanan kita, seperti para sahabat.

Alloh berfirman,
"Maka jika mereka beriman seperti apa yang kalian mengimaninya, maka sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk."

Artinya di sini, kalau kita mengimani seperti para sahabat, sungguh mereka akan mendapat petunjuk.

Maka petunjuk ini, sangat tergantung dengan pemahaman generasi yang pertama (sahabat).

Alloh berfirman,
"Orang-orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan Muhajirin dan Anshor, dan juga orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, maka Alloh ridho terhadap mereka dan mereka ridho kepada Alloh."
(QS. at-Taubah: 100)

Maka kebahagiaan sesungguhnya adalah mengikuti pendahulu kita yang sholeh, para sahabat.

Kita akan senantiasa di atas kebaikan selagi kita mengikuti para sahabat rodiyallohu anhu.

Hidup di zaman fitnah, maka kembalilah kepada kitabulloh, kepada sunnah dengan pemahaman para sahabat.

Dari Irbah bin Syariah, Rosululloh bersabda,
"Maka barangsiapa yang hidup sepeninggalku nanti, akan mendapatkan perselisihan yang banyak, maka ikutlah sunnahku dan sunnah para khulafauurosyidin. Mereka mendapatkan petunjuk sesudahku. Berpegangteguhlah dengannya dan gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian, maka hati-hatilah kalian dari mengada-ada dari perkara agama ini. Maka sesungguhnya setiap yang mengada-ada ini adalah bid'ah. Dan setiap bid'ah adalah sesat."

Maka waspadalah dari bid'ah, dan perkara-perkara yang menyelisihi syariat.

Dan hendaknya senantiasa merujuk kepada para ulama. Memperbaiki akhlak kita kepada para ulama. Dan juga hendaknya bermuamalah dengan manusia secara hikmah.

Rujuklah dari al-Quran dan sunnah.

Rosululloh shollallohu alayhi wasallam bersabda,
"Sesungguhnya inilah jalanku yang lurus, maka ikutilah, dan janganlah mengikuti jalan-jalan yang lain, niscaya akan memalingkanmu dari jalan yang lurus itu."

Maka kita bersykur kepada Alloh dengan kenikmatannya. Dengan kenikmatan beragama Islam, rasa aman, iman, ilmu, dan belajar. Kenikmatan Alloh sangat besar, yang harus senantiasa kita syukuri.

Jazakumullohu khoiron, terima kasih kepada semua yang ta'awun (bekerja sama) dalam kebaikan dan ketakwaan dengan acara ini.

Semoga Alloh memberikan balasan yang sesuai. Dan semoga Alloh memberikan manfaat dari dauroh ini.

--Penerjemah Ust. Na'im, Lc. di Masjid Muhajirin wal Anshor, Depok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun