Mohon tunggu...
Kusnan Saren Ludiro
Kusnan Saren Ludiro Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pengagum Kejujuran

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Malaysia Gugup Indonesia Berdegup

19 Desember 2013   20:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:44 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak kecolongan gol diawal pertandingan, bahkan Indonesia mampu unggul terlebih dahulu pada menit 30 babak pertama melalu Bayu Gatra, membuat Malaysia gugup. Saat tertinggal, seluruh pemain Malaysia terlihat sportif jika dibandingkan mereka unggul.Saat tertinggal mereka benar-benar memanfaatkan pergerakan detik untuk tidak memainkan “sinetron sepakbola”.Nyaris mereka tak ada waktu untuk bermain “drama” di panggung bola. Pada situasi ini sebenarnya Garuda Muda telah memiliki bekal cukup untuk memenangkan pertandingan.Tetapi begitu babak kedua mulai, anak anak Indonesia seakan mengendorkan serangan atau mungkin mereka cukup kelelahan. Bencana akhirnya terjadi, 5 menit menjelang bubar, Timnas U23 lengah, entah karena lelah atau malah mereka yakin akan menang mudah. Berawal dari sepakan pojok, gol Malaysia tercipta pada menit 85. Lima menit menjelang bubar waktu normal.Terpukul dan sangat menguras mental. Pada saat 2 x 15 menit perpanjangan waktu, begitu jelas anak-anak Indonesia sangat terporsir tenaganya.Seakan fisik mereka sudah habis sementara hatinya terus berdegup. Dari pola bermain pada babak perpanjangan terlihat kalau RD menginstruksikan pasukannya untuk menghindari adu penalti.Ini bisa kita maklumi, karena pada Sea Games 2011, kita kalah adu penalti melawan Malaysia. Degup jantung jajaran Timnas U23 semakin kencang manakala perpanjangan waktu habis, dan pertandingan harus dengan adu penalti.Dan pastinya kita semua pun saat itu berdegup jantung karena teringat kejadian 2 tahun yang lalu. Degup jantung terasa berkurang manakala Kurnia Meiga mampu menahan tendangan pemain Malaysia yang pertama, dan berhasilnya Alfin mengeksekusi tendangannya. Disisi lain, anak anak Malaya semakin gugup karena sudah kalah selisih satu dan mereka semakin gugup manakala algojo kedua mereka juga bolanya tidak sekedar di tepis tapi malah ditangkap Kurnia Meiga.Luar biasa Kurnia Mega. Pada posisi ini kita seakan bakal menang mudah dalam adu penalti.Tetapi jantung kembali berdegup manakala tendangan eksekutor ketiga kita melambung ke atas.mistar. Degup jantung ini terasa sudah tenang tatkala Pahabol mampu mengecoh penjaga gawang Malaysia. Selamat kepada seluruh anak-anak Indonesia Timnas U 23 dan juga jajaran pelatihnya. Selamat berjuang di Final...siapa pun lawannya, EMAS harus kita KEMAS ke Ibu Pertiwi. Amiin Salam ......KSL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun