Menyikapi hasil drawing perempat final Liga Champions tahun ini, sesungguhnya tidak ada kejutan, karena kedelapan peserta perempat final merupakan juara group saat fase penyisihan.
Rasanya pertemuan Chelsea dan PSG adalah pertemuan dua tim dengan kekuatan yang berimbang. Kedua tim sama-sama sedang memimpin klasemen di liga lokal. Baik Chelsea maupun PSG sama-sama tim dengan sokongan dana yang melimpah. Kedua tim sama-sama dihuni pemain berkelas dan bergaji tinggi dengan kemampuan yang tak perlu diragukan. Kedua tim dilatih oleh orang hebat, karena bagaimana pun Blanc adalah bekas pemain hebat di masanya, dan dia juga pernah menjadi pemain maupun pelatih nasional Perancis.
Kalau sedikit mencari keunikan partai Chelsea dan PSG, mungkin Laurent Blanc sang pelatih PSG pernah menjadi anak didik Mourinho manakala Mou menjabat assisten pelatih di Barcelona. Selain itu bintang PSG saat ini, Ibrhimovic adalah pemain hebat yang juga pernah mendapat sentuhan Mourinho. Maka sudah sepantasnya kalau partai Chelsea vs PSG akan mempertemukan Mourinho dengan para mantan anak asuhnya. Mou akan “dikeroyok” oleh bekas pemainnya.
Dengan demikian sesungguhnya, PSG akan jauh diuntungkan karena bagaimana pun Blanc pernah tahu dan melaksanakan arahan strategi Mourinho, apalagi Ibra. Mourinho boleh jadi tahu karakter bermain Blanc dan Ibra, tapi Mou belum bisa tahu persis “racikan” Blanc.
Kalau saja Blanc bisa sedikit belajar dari pertandingan Aston Vila menaklukan Chelsea beberapa pekan lalu, sesungguhnya dengan bermodalkan Ibra, PSG akan bisa mewujudkannya. Kala itu Vila benar-benar sabar menahan gempuran Chelsea sampai menunggu para pemain Chelsea frustasi karena tak kunjung membuat gol. Frustasinya Chelsea sungguh terjadi saat dikartu merahnya William.
Saat menghadapi PSG, besar kemungkinan Mourinho akan memilih Eto’o sebagai starter dalam menggempur gawang PSG. Kualitas Eto’o tak ada yang meragukannya, tetapi dia hampir pasti tak akan mampu maksimal bermain 90 menit.
Tetapi, bagaimana pun Mourinho tetaplah Mourinho, sang pelatih jenius ini akan tetap memiliki beribu cara mengatasi problema tim.
Mourinho pasti sudah mempelajari kekalahan dari Vila, bahkan ini terbukti saat melumat Arsenal beberapa hari lalu.
Mou memang tidak pernah memaksa Eto’o bermain penuh 90 menit tapi sepertinya Mou “memaksa” Eto’o untuk mencetak gol dalam waktu yang pendek. Dan hingga saat ini Eto’o bisa membuktikannya.
Kalau pun di kandang PSG, Chelsea tidak bisa menang, paling tidak seri sudah merupakan keuntungan tersendiri.
Pertandingan berimbang yang layak kita tunggu hasilnya.....
Salam.....KSL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H