Mohon tunggu...
Kusnaeni  Nyps
Kusnaeni Nyps Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

#studidampak|Serunya Bermalam di Kampung Naga yang Asri

27 Juni 2018   17:27 Diperbarui: 28 Juni 2018   23:12 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk kalian yang tinggal di Jawa barat pasti kalian sudah sering dengar kan tentang Kampung naga ? Kampung naga ini terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. mungkin sebagian orang sudah tahu sama seperti saya yang sudah pernah mendatangi Kampung naga. 

Tetapi tujuan saya kesana tidak untuk berlibur melainkan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen saya dan saya kesana bersama teman seangkatan saya dan dosen pendamping. Saat sesampai disana saya sempat kaget karna kita harus jalan ke dalam Kampung naga nya sekitar 15 menit dan pada saat itu licin karna hujan turun tetapi yang membuat saya kagum yaitu jalanan nya bersih dan pemandangannya sangat bagus nan asri.

Ketika sudah sampai di Kampung naga kami terbagi menjadi beberapa kelompok yang dimana 1 kelompok 5 orang yang akan di bagi bagi untuk menginap dirumah warna setempat dan kita langsung menuju ke rumah warga yang sudah di tentukan, sesudah sampai di rumah warga kita pun beristirahat sejenak dan menyapa sang pemilik rumah yang akan kita inapkan. 

Saya sangat senang karna mereka sangat welcome dan warga sekitar pun seperti itu. Kampung naga yang masih asri itu benar benar sejuk dengan pemandangan sekitar rumah yang indah seperti sawah, sungai dan bukit. 

Kampung naga sendiri mempunyai peraturan-peraturan yang sudah dijalankan sejak dulu yaitu masyarakat tidak menggunakan listrik melainkan menggunakan lampu petromak, tidak aneh ya jika malam tiba cahaya nya kurang dan ketika malam hari disana sangat sepi dan sunyi dikarenakan tidak ada aktivitas.

Di Kampung naga untuk mandi dan buang air besar tidak menyatu dengan rumah melainkan kita harus ke kolam ikan yang ada di dekat rumah warga dan itu digunakan untuk umum, ini sangat menyeramkan ketika kita ingin buang air kecil di malam hari karna toilet kayu itu karena pemandangan sekitar toilet seperti hutan karena banyak pohon dan ada sungai juga sawah dan itu sangat gelap bisa di bayangkan betpa seramnya, ketika kita hendak ke toilet kita tidak mempunyai gayung dan warga sekitar sangat baik memberi pinjaman gayung kepada kita dan untung saja kita membawa senter karna memang sudah di peringatkan oleh dosen kita untuk membawa senter dan itu sangat berguna.

Peraturan lainnya yaitu tidak boleh menyentuh atau masuk ke rumah yang dihalangi oleh bambu yang diikat, kita tidak tahu alasannya apa tetapi masyarakat sana melarang keras untuk tidak melanggar aturan tersebut. Dan peraturan lainnya yaitu tidak boleh keluar rumah sesudah magrib karena mungkin memang berbahaya melihat bahwa disana sangat gelap dan jalannya pun banyak batu, licin dan memang agak seram. 

Bisa dilihat masyarakat Kampung naga yang sangat menjaga Kampung nya dengan kearifan lokalnya sangat kuat membuat saya makin cinta dengan Kampung ini dan ingin kesana lagi untuk menginap lebih lama.

Untuk makanan yang disajikan oleh masyarakat Kampung naga sangat sehat dan enak seperti tahu, tempe, sambal yang super enak dan unik rasanya....duh jadi pengen kesana lagi, dll. Bisa dilihat di foto awal itu adalah salah satu keunikan dari adat istiadat di Kampung naga yang dimana bentuk rumah masyarakat Kampung naga harus panggung, bahan rumah dari bambu dan kayu. 

Atap rumah harus dari daun nipah, ijuk, atau alang-alang, lantai rumah harus terbuat dari bambu atau papan kayu. 

Rumah harus menghadap kesebelah utara atau ke sebelah selatan dengan memanjang kearah Barat-Timur. Dinding rumah dari bilik atau anyaman bambu dengan anyaman sasag. Rumah tidak boleh dicat, kecuali dikapur atau dimeni. Bahan rumah tidak boleh menggunakan tembok, walaupun mampu membuat rumah tembok atau gedung (gedong). Rumah tidak boleh dilengkapi dengan perabotan, misalnya kursi, meja, dan tempat tidur.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kita pun tidur hanya dengan alas karpet dan sangat dingin ketika di malam hari,saat sore hari ketika saya hendak berkeliling saya bertemu anak perempuan manis bernama anis dan dia hendak mengaji, ada juga anak-anak laki-laki yang mengintip dan berlari-lari karena mungkin mereka sedang bermain dan ingin melihat siapa yang datang ke kampungnya. 

Tidak heran jika melihat tukang bakso colok lewat depan rumah, saya sempat kaget ternyata ada juga yang jualan seperti ini, ada juga beberapa rumah yang berjualan barang-barang anyaman atau barang-barang ciri khas dari Kampung naga nya sendiri.

Keesokan harinya kita ditugaskan untuk berkeliling sekaligus mengikuti kegiatan keseharian masyarakat disana seperti menumbuk padi, bercocok tanam atau yang lainnya dan kebetulan saya mencoba mengikuti kegiatan menumbuk padi bersama ibu-ibu yang memang biasanya mereka menumbuk padi di pagi hari, alat yang di gunakan yaitu kayu yang cekung lalu untuk menumbuknya menggunakan kayu yang panjang dan sangat berat saya sampai kaget saya kira tumbukan itu ringat tetapi ternyata sangat berat tetapi saya mencoba untuk tetap menumbuknya, itu sangan seru dan akan selalu terkenang di ingatan saya.

Setelah saya mengikuti kegiatan kita semua mengitari Kampung dengan jalan kaki foto-foto melewati sawah dan melihat gunung di sekitar Kampung lalu mengitari rumah warga yang ada disana, kegiatan ini cukup melelahkan tetapi sangat seru karena kita ikut turun untuk memercikan kaki di sungai dan sempat memberi makan ikan di kolam.

Setelah melakukan kegiatan ini kami pun bergegas untuk kembali ke rumah untuk bersih-bersih dan makan sebelum gelap, ada kesan menarik yang saya dan teman-teman dapat rumah warga yang kita inapkan yaitu kejadian dimana teman saya menyenggol lampu petromak lalu lampu itu jatoh dan pecah dan sotak kami pun riuh untung saja tidak ada api yang besar kami pun sangat takut dan untung saja pemilik rumah yang sangat baik dan ramah ikut membersihkan lampu yng hancur.

Saat kita berpamitan rasanya sedih dan ingin tinggal disana untuk beberapa waktu karena disana sangat asri dan saya pribadi sangat suka karena stress saya ilang pada saat bertemu orang baru yang sangat ramah seperti masyarakat Kampung naga dan pemandangan yang asri nya pun membuat saya ingin tinggal lama disana. 

Jujur saat menulis artikel ini saya menjadi nostalgia ketika saya berada disana serta pengalaman di dalamnya karena pengalaman yang saya dapat itu sangat banyak, mengenal orang baru, bersosialisasi dengan lingkungan baru dan mempererat persaudaran. 

Perjalanan yang sangat melelahkan dan lumayan jauh, kita tidak banyak berbelanja pernak-pernik khas Kampung naga karna sudah lelah dan jalanan batu yang lumayan jauh dari Kampung naga ke tempat penjemputan untuk naik kendaraan tetapi semua itu sudah menjadi kenangan indah di benak kita semua dan tidak akan pernah aku lupakan, semoga masyarakat Kampung naga selalu sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun