Mohon tunggu...
Inovasi

Iron Man dari Bali

21 Januari 2016   21:11 Diperbarui: 21 Januari 2016   21:11 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iron man adalah salah satu cerita fiksi jebolan Marvels.

Iron Man dikenal sebagai manusia yang mampu menciptakan sebuah baju besi yang sangat canggih, sehingga mampu memakainya sebagai alat untuk mempertahankan diri, bahkan sebagai alat tempur.  Sungguh mengagumkan memang, ditambah dengan pesona Tony Stark.
Semua itu jelas saja hanya ada di dunia fiksi, dan hasil karya pikiran manusia. Namun bagaimana apabila hal itu benar-benar terjadi dan ada didunia ini?

Ya, dia adalah pria asal Bali yang dengan karyanya yang mengagumkan, mampu menciptakan sebuah tangan buatan yang digerakkan dengan sensor otak. Berawal dari penyakit yang dideritanya, membuat tangannya tidak dapat bergerak.
Mengingat bahwa ia adalah tulang punggung di keluarganya, ia berusaha begitu keras untuk keluar dari permasalahan penyakitnya tersebut.

Wayan Sumardan, pernah mencoba untuk membuat rancangan prototype robot. Namun usahanya tersebut beum membuahkan hasil yang memuaskan. Inovasi demi inovasi ia coba untuk terapkan dalam kenyataan. Informasi-informasi yang didapatnya ditambah dengan dengan bekal ilmu semasa mengenyam pendidikan di STM, menjadi bekalnya dalam terus berinovasi.

Hingga pada akhirnya ia berhasil membuat tangan robot berjenis EEG. Sebagai informasi, teknologi EEG(eleectroencephalography), adalah sebuah sistem Yang memungkinkan pengendalian melalui perintah otak/pikiran/ signal dari otak. Bahan-bahan yang ia pakai dalam pembuatan robot ini ia dapat dari sejumlah barang-barang bekas seperti shock sepeda motor dan perangkat komputer bekas.

Teknologi yang wayan ciptakan ini, mampu mengangkat berat 10 kg. Walau begitu, pemakaian tangan robot ini masih memiliki beberapa kekurangan. Terlebih pada konsentrasi otak yang harus penuh pada pemakaian alat ini, membuatnya harus benar-benar konsentrasi pada pergerakan tangannya.

Benar-benar suatu hal yang perlu mendapat apresiasi yang lebih dari pemerintah, dan bisa saja mengubah pandangan kita selama ini, bahwa "kita kalah dari mereka".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun