Mohon tunggu...
Muhammad Setiawan Kusmulyono
Muhammad Setiawan Kusmulyono Mohon Tunggu... -

Prasetiya Mulya Entrepreneurship Development Center\r\nsetiawan_kusmulyono@yahoo.com | @muhsetkus\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doktor Minyak Rusia, Vagit Alexperov

28 Maret 2013   13:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:05 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lahir di Kota Baku, Azerbaijan, di tepi Laut Kaspia, 59 tahun silam, membuat Vagit Alekperov, seorang pemuda desa yang lugu, ditakdirkan untuk menjadi seorang oilman handal. Lingkungan negaranya yang berbudaya industri perminyakan mendorong Alekperov untuk terjun ke dunia migas. Awal langkah besarnya dimulai sejak lulus dari Azerbaijan Oil and Gas Institute pada tahun 1974 dan bekerja sebagai kepala deputi operator rig pada perusahaan Kaspmorneft. Pada tahun 1979, sebuah kecelakaan produksi membuatnya hampir kehilangan nyawanya karena harus terjun ke Laut Kaspia yang sangat dalam.

Akan tetapi kecelakaan tersebut tidak membuat cintanya luntur kepada dunia migas. Pada tahun 1983, Alekperov direkrut menjadi manajer umum oleh Kogalymneftegaz, sebuah perusahaan minyak Rusia yang sedang krisis. Berdasarkan pengalaman studinya, Alekperov melakukan inovasi besar di site produksi milik Kogalym. Dia membangun asrama yang layak dan toko-toko retail untuk melayani para pekerja yang jarang kembali ke keluarga. Tidak lama kemudian, Alekperov juga membangun rumah sakit dan bandara kecil yang dapat menampung pesawat berbadan sedang untuk mengangkut para karyawan. Alekperov percaya bahwa dengan strategi integrasi ini, bahwa pengeboran, pengilangan, dan distribusi dijadikan pada satu tempat bersama dengan kehidupan sehari-hari pekerja, maka pekerjaan akan semakin efisien. Hasilnya terbukti positif, produksi tahunan di lokasi tersebut meningkat dari 2 juta barel per tahun menjadi 240 juta barel per tahun dalam waktu singkat.

Prestasinya tersebut mengundang decak kagum petinggi negara Beruang Merah. Kemudian, pada tahun 1990, Mikhail Gorbachev meminta Alekperov untuk menjadi deputi menteri di Rusia di bidang migas. Tugas pertamanya adalah mengintegrasikan teknologi modern ke dalam perusahaan-perusahaan migas nasional di Rusia. Kisruh di pemerintahan membuat Gorbachev lengser dan Boris Yeltsin berkuasa. Pada saat Yeltsin berkuasa di 1991, pemerintah Rusia menetapkan privatisasi perusahaan-perusahaan nasional, termasuk perusahaan migas.

Peluang tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Alekperov dengan mendirikan sebuah perusahaan baru bernama LUKOIL. Nama Lukoil ini diambil dari singkatan ketiga tempat pengeboran yang diakuisisi, yaitu Langepasneftegaz,Uraineftegaz, dan Kogalymneftegaz (LUK). Pada tahun 1993, Alekperov resmi mundur dari pemerintahan dan menjadi Presiden Direktur Lukoil hingga saat ini.

Kehandalan seorang Alekperov dalam dunia migas sangat disegani. Kemampuannya dalam menggabungkan gaya kapitalisme terhadap marjin produksi dan gaya sosialis untuk kesejahteraan pekerja membuat perusahaannya bergerak cepat. Latar belakangnya yang memegang gelar doktor, membuatnya semakin ahli dalam menyusun strategi bersaing. Saat ini Lukoil memiliki cadangan minyak terbesar kedua di dunia setelah ExxonMobil. Alekperov pun menguasai tambang minyak terbesar di dunia yang ada di Qurna-2, Irak. Saat ini Lukoil juga sudah merambah hingga pasar retail di Amerika Serikat.

Kemampuan Alekperov dalam memimpin dan mengelola perusahaan migas ternyata banyak dikontribusikan oleh kehidupan masa kecilnya. Ibunya, yang menjadi seorang signle parent untuk 5 orang anak termasuk Alekperov, selalu mengajarkan dia untuk menjadi seorang “Doer” bukan “Talker”. Bakat alam Alekperov yang tinggal di kawasan pengeboran membuatnya memahami perminyakan sejak kecil. Hal ini memudahkannya dalam menyusun disertasi yang sangat kritis yang membahas mengenai ketiadaan sistem yang integratif dalam industri perminyakan Uni Soviet, sehingga produksi tidak maksimal dan pekerja menjadi bermotivas rendah. Disertasi inilah yang melambungkan namanya dan dipercaya untuk memegang posisi penting di beberapa perusahaan perminyakan lokal sebelum akhirnya ditarik Gorbachev ke Rusia.

Pemikiran-pemikirannya yang manu sering terungkap di beberapa media, antara lain ketidak-khawatirannya terhadap fluktuasi harga minyak mentah dunia: : "If the company is hit by a fall in crude oil prices, it can still make money on petrochemicals" and "buying and selling goes on between competing oil companies". Alekperov pun selalu melakukan benchmarking dalam pertimbangan keputusannya, salah satunya kepada perusahaan migas asal britania, yaitu British Petroleum (BP).

Kemampuan Alekperov dan kesuksesannya bersama Lukoil akhirnya membawanya menjadi orang terkaya ke 57 di dunia versi Forbes (2008) dan orang terkaya ke 3 di kawasan Balkan dengan total kekayaan pribadi mencapai 12,6 miliar US dollar. Berkat jasanya di dunia perminyakan Rusia, Alekperov juga banyak dianugerahi penghargaan seperti Order of People's Friendship, Order of Honor, medal for developing the oil and gas complex in western Siberia, Order of Glory, dan Global Corporate Leadership Award.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun