Mohon tunggu...
Kusmini
Kusmini Mohon Tunggu... Guru - PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 BANDUNG JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru di Mata Peserta Didik

16 November 2023   02:21 Diperbarui: 16 November 2023   03:31 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi. Peserta didik dapat mandiri menggunakan aplikasi internet

Perjalanan panjang pendidikan di Indonesia, dimulai dari Ki Hajar Dewantara dan RA. Kartini. Beliau berjuang membuka cakrawala pendidikan. Konsep belajar dan mengajar yang tertanam hingga sekarang bagi bangsa Indonesia.

Dulu sekolah hanya dapat dilakukan bagi anak-anak orang yang kaya dan mampu dalam segi ekonomi. Bahkan adanya gate atau pemisah bagi status baik ekonomi dan sosial. Hal ini karena Indonesia yang mengalami masa penjajahan dalam kurun 3 ,5 abad lamanya. Sehingga budaya dan kebebasan secara individu nyaris terkikis akibat budaya penjajahan. 

Masa pendudukan Belanda sangat kejam dan mengintimidasi penduduk pribumi. Sekolah untuk rakyat jelata dinamakan SR, yaitu Sekolah Rakyat. Itupun hanya sampai bangku kelas 3. Selebihnya hanya anak priyayi keturunan ningrat dan para orang kaya serta bangsa asing yang dapat melanjutkan pendidikan lebih tinggi. 

Murid pada zaman dulu sangat mengagumi sosok guru dan menghormatinya sepenuh hati. Karena guru jarang ada di masyarakat. Kedudukannya sangat penting bagi masyarakat karena sumber ilmu bagi murid dan masyarakat umum.

Begitu sulitnya pendidikan di masa lalu. 

Bagaimana sekarang?

Sesuai pasal 31 UUD NRI 145, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Bahkan pendidikan digratiskan selama 12 tahun. Apakah pendidikan di obral?

Pemerintah memberikan banyak fasilitas pendidikan untuk rakyatnya agar terhindar dari kebodohan. Agar tidak merasakan sebagaimana bangsanya dulu, menderita dalam kebodohan.

Dulu motivasi untuk belajar karena takut bodoh. Kalau sekarang apa motivasi siswa untuk belajar?

Apakah guru mempengaruhi belajar peserta didik ini?

Bagaimana peserta didik menilai guru di zaman sekarang?

Guru bukan lagi sumber belajar yang paling utama. Kedudukannya mulai tergeser. Bahkan peserta didik dapat belajar meski tidak ada guru. Ini dikarenakan pergeseran fungsi guru yang sebagian penjelasannya dapat digantikan dengan browsing internet. 

Ilmu dengan mudah dapat dicari dan dipelajarai dimana saja dan kapan saja. 

Guru telah berubah menjadi pembimbing bagi peserta didik.

/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun