Mohon tunggu...
Kusmini
Kusmini Mohon Tunggu... Guru - PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 BANDUNG JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mulai dari Sekarang, Lupakanlah

3 Maret 2022   08:54 Diperbarui: 3 Maret 2022   09:03 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jembatan itu ,asih kokoh seperti tak pernah menjadi saksi apapun dalam kehidupan ini

 Kencang angin berhembus sama sekali tak menyentuhnya

 Suara air dibawahnya nyaris tidak terdengan kalah oleh suara kendaraan yang lalu lalang. Angin malam terasa dingin menusuk tulang. 

Tanpa terasa jatuh air mataku. Selalu mengingtamu yang pergi di malam itu tanpa kabar berita hingga kini

Apa salahku?  apa dosaku? 

Apakah hati lain mengikatmu hingga tak mengingatku lagi?

Apa  tak pernah telintas di hatimu aku selalu merindukanmu tanpa batas?

Selalu rindu padamu meski kamu tak ingat aku lagi.

Terasa berat kaki melangkah menyusuri trotoar jembatan ini. Di tengah jembatan aku terhenti. Terduduk dalam diam yang sepi.

Kau ucap perisahan ketika hati tak mampu menimbang rasa yang penuh padamu

Kau ucap mulai sekarang aku adalah aku, kamu adalah kamu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun