Hari Kamis, sebelum Parmin meninggalkan kota Tegal . Purwati menemui Parmin dan mengutarakan apa yang pernah dirasakannya, Purwati memang menyukai Parmin sejak dulu sebelum mengenal para pemuda dikampung.
Purwati : mas, aku mau ngomong bisa?
Parmin : bisa dik, mau ngomong apa silakan.
Purwati : gini mas, aku sebenarnya dari dulu suka sama mas tapi aku malu ngomongnya.
Parmin : walah dik, kog Yo baru ngomong sekarang to, aku wes lama menunggu lho padahal kan dari dulu aku dah ngomong suka sama adik lho.
Purwati : lha aku malu mas kan banyak yang bilang suka sama aku, aku jadi bingung.
Parmin : iya dik, aku tahu keadaanmu waktu itu, sekarang aku niat mau merantau dik, ya meskipun masih ada waktu beberapa bulan tapi gimana ya aku sebenarnya juga mengharapkan mu.
Purwati : iya mas, lha trs piye nasib atiku mas?
Parmin : Yaudah dik, kita jalani aja seperti ini kita berhubungan baik dan saat aku siap aku akan melamarmu dik.
Purwati : iya mas aku setuju kapan - kapan kita jalan bareng kerumahku ya mas.
Parmin : Insya Alloh.....ya dik.