Mohon tunggu...
Kadiman Kusmayanto
Kadiman Kusmayanto Mohon Tunggu... -

I listen, I learn and I change. Mendengar itu buat saya adalah langkah awal dalam proses belajar yang saya tindaklanjuti dengan upaya melakukan perubahan untuk menggapai cita. Bukan hanya indra pendengaran yang diperlukan untuk menjadi pendengar. Diperlukan indra penglihatan, gerak tubuh bersahabat dan raut muka serta senyum hangat. Gaul !

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

SBY, Obama dan Abhisit: iPad, Blackberry dan iPhone

10 November 2010   06:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:43 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak pelak iPad (Apple) dan Blackberry (RIM) adalah dua gadget yang sedang marak, khususnya ditanah air. Keduanya kini sudah menjadi gaya hidup bahkan bagi segelintir warga keduanya itu dijadikan status simbol untuk menunjukkan siapa dia. Predikat gagap teknologi (gaptek) tidak dijadikan kendala yang penting gaya dan dipandang modern alias orang kota. Ini sangat menonjol terjadi pada kaum OKB (Orang Kaya Baru) yang sedang terjangkit penyakit kaget sosial (Catatan: Kaget sosial ini persis serupa dengan tudingan Ibu Linda Djalil dalam dua prosa di Kompasiana tentang korban tsunami dan letusan gunung api). Obama dan Blackberry Mohon jangan cepat-cepat loncat pada kesimpulan bahwa Obama dan Blackberry (BB) dalam artikel ini dikaitkan warna kulit. Artikel ini tidak sama sekali mengobral dan melanggar isu SARA ! Obama sudah terkenal dan mengakui bahwa BB adalah kawan setianya. Pernah diungkapkannya bahwa perangkat BB yang digunakannya ikut berperan dalam kemenangannya menuju Gedung Putih (The White House, NB. Ada yang sempat sinis dan bilang bahwa nama gedung ini akan diganti jadi The Black House. Cupat sekali !). Sesaat sesudah dinobatkan sebagai pemenang Pemilu-USA maka satu masalah teknis muncul -- Keamanan USA-1 terancam oleh keberadaan BB. Mengapa? Ada dua hal utama: 1. Kerahasiaan pembicaraan, data dan informasi dari dan ke Presiden, dan 2. Keberadaan USA-1 senantiasa dapat dilacak oleh publik. Sekelompok orang kepercayaan menawarkan agar Obama tidak membawa sendiri BB-nya namun dibawa oleh salah satu asisten pribadinya (ADC atau Adjutant). Obama menampik tawaran ini dan bersikukuh untuk tetap menggunakan langsung BB-nya. Singkat cerita semua kemampuan terbaik USA dikerahkan dan akhirnya dihasilkan sebuah BB termahal didunia karena dilengkapi dengan perangkat khusus anti lacak geografi dan pengacak data dan informasi (termasuk suara) tercanggih. Kini Obama dan BB bak dua sisi dari sebuah mata-uang -- Semakin Tak Terpisahkan ! Abhisit dan iPhone Rakyat Thailand sangat memahami bahwa PM Thailand yang pintar, ganteng dan imut-imut ini adalah sosok yang sangat mengikuti perkembangan gadget. Kini dalam banyak kesempatan kita akan temukan foto-foto dimana Abhisit sedang asik menggunakan iPad terbarunya. Namun belum kita temukan berita bernuansa miring tentang penggunaan iPad ini oleh sang PM. Namun saat iPhone masih baru dan belum resmi diluncurkan pemasarannya di Thailand, Abhisit sudah terlebih dahulu menggunakannya. Pada suatu kesempatan seorang nyamuk-pers mengabadikan dan memberitakan Abhisit yang menggunakan iPhone yang tak resmi itu (NB. Tak resmi karena belum secara komersial dan legal dipasarkan oleh Apple (produsen iPhone) di Thailand). Salah satu tudingan yang untungnya tidak menggurita menjadi peluru politik adalah pemakaian iPhone oleh sang PM dituding sebagai pembenaran akan peredaran tidak legal dari iPhone di Thailand. Padahal iPhone yang digunakan Abhisit itu dibeli secara legal dalam artian dibeli saat kunjungan ke negara dimana iPhone saat itu sudah secara legal dipasarkan oleh toko-toko resmi Apple. Peredaran tidak legal ini dikenal sebagai istilah Black Market. Black-market ini banyak dimanfatkan oleh para pedagang dan produsen sebagai ajang uji produk dan curi start pemasaran. Ini banyak terjadi di negara-negara berkembang dimana hukum terkait belum ada dan kalaupun sudah ada belum ditegakkan dengan sepenuh hati. Black-market masih berada dalam zona kelabu -- legal tidak, tidak legalpun tidak. Penguasa dan Penegak Hukum bahkan disadari atau tidak sering terperangkap dalam black-market ini. SBY dan iPad : Blackmarket dan Jailbreak Dalam beberapa tayangan di TV kita jika jeli sering melihat liputan dimana iPad digunakan SBY saat memimpin Sidang Kabinet bahkan juga dipakai di panggung saat pidato atau jumpa pers. Ini tentu fenomena menarik dan menjadi tantangan bagi ahli dan penegak hukum ditanah air. Kita tidak mempertanyakan legalitas pembelian iPad yang digunakan SBY. Tidak ada keraguan sama sekali bahwa iPad itu legal ! Jika sempat mengunjungi toko-toko resmi (outlet) Apple di tanah air atau menghubungi via tilpun atau surat elektronik untuk membeli iPad maka pasti jawabannya adalah “Maaf, kami tidak (baca: belum) menjual iPad”. Namun jangan kaget, banyak sekali aplikasi dan kelengkapan (accessories) iPad yang dijual di toko-toko resmi Apple itu. Aneh tapi nyata ! Begitu juga jika ke operator telekomunikasi ditanyakan apakah mereka menjual micro sim-card yang khusus untuk iPad. Jawabannya hampir pasti “Tidak ada. Namun sim-card yang ada bisa dipotong agar ukurannya pas ke slot sim-card di iPad”. Bahkan tak jarang kita menemukan iklan komersial di media (cetak dan elektronik) yang menawarkan hadiah iPad yang dilakukan oleh organisasi dan perusahaan yang getol melantunkan lagu tata pamong yang baik (Good Governance).  Ini baru menguak isu black-market, bagaimana dengan tren baru yang mengikuti peluncuran iPad yaitu jailbreak untuk membongkar kunci yang ditetapkan Apple agar semua masalah teknis dan garansi tetap berada dalam kendali dan tangungjawab Apple. The jailbroken iPad lepas dari tanggung jawab Apple dan garansi batal demi hukum. Manfaat yang diperoleh adalah kebebasan iPad untuk menggunakan berbagai aplikasi dan pelengkap fisik yang membuat iPad memiliki kemampuan jauh berlebih dari kemampuan standarnya. Bahkan iPad yang semual diharamkan menggunakan flash atau (USB kita mengenalnya) dengan jailbreak maka flash bisa menjadi bagian dari iPad. Ini sempat menjadi perdebatan di ranah hukum namun khusus untuk USA, jailbreak telah mendapat pengakuan sebagai tindakan legal dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaku. Bagaimana kita menyikapinya di tanah air, apakah blackmarket dan jailbreak ini adalah fenomena pembenaran atau semata sebuah kekhilafan yang kita lakukan berjamaah? SBY, Abhisit dan Obama akan berjumpa di Seoul, Korea Selatan untuk menghadiri sebuah Pertemuan Tingkat Tinggi. Akankah dalam waktu senggang mereka bertiga adu kecanggihan menggunakan iPhone, iPad dan BB? Catatan: Foto SBY & iPad diunduh dari situs Detiknews.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun