[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Presiden Terpilih Joko Widodo (KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA)"][/caption] "Jokowi Berbahasa Inggris?" Judul ini masih menjadi teka-teki bagi kebanyakan rakyat Indonesia. Beberapa kali Jokowi menggunakan kata, kalimat atau pidato singkat dalam bahasa Inggris. Bagi yang pernah melihat dan mendengar pasti kesan pertama adalah "Lafal bahasa Inggrisnya medok Jawa". Namun cuplikan-cuplikan tayangan dan rekaman itu belum cukup untuk menjawab kuis (quiz) -- Apakah Jokowi Fasih Berbahasa Inggris Lisan dan Tertulis. Jumat (26 September 2014) pagi di sebuah acara yang digelar di Hotel Shangrilla, Jakarta Jokowi melakukan presentasi sekitar 25 menit. Sebelum Jokowi memasuki ruangan, pembawa acara menjelaskan bahwa acara pertama akan diisi oleh seorang tamu khusus yang merupakan sebuah kejutan bagi semua peserta. Sang tamu akan berpidato menggunakan bahasa Indonesia. Untuk para hadirin yang tidak memahami bahasa Indonesia telah disediakan alat penerjemah dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Di masing-masing meja telah tersedia alat penerjemah. Mohon bagi yang memerlukan segera mencobanya karena beberapa menit lagi sang tamu istimewa akan memasuki ruang konferensi. Singkat cerita, Jokowi memasuki ruangan dan seperti yang sering kita lihat di televisi, kedatangan Jokowi senantiasa disambut hiruk-pikuk, tepuk tangan, dan semua hadirin berdiri. Untuk ukuran reaksi instan masyarakat, Jokowi layak disandingkan dengan Bung Karno. Setelah acara pembukaan oleh pemilik acara, Jokowi naik ke panggung. Merogoh kantong untuk mengeluarkan lembar-lembar catatan sambil mengatur tinggi mikrofon, mencoba sistem pengeras suara dan memeriksa kedua layar lebar untuk meyakinkan bahwa tayangan materinya tampak jelas. Para hadirin yang tidak paham bahasa Indonesia telah memasang headset mesin penerjemah. Jokowi memulia pidatonya: "Selamat pagi para hadirin semua. Welcome to Jakarta. This morning I will present a special topic for everyone of you. The title of my talk is 'The Investment Opportunity : Issues and Challenges. First I will identify and solve the issue of fuel subsidy. The allocated budget for the fuel subsidy will be used for food and water such as seed and fertilizer, irrigation and building 25 large dams. I will build new power plants up to 25.000 MW. The seaport and sea toll: Belawan, Jakarta, Surabaya, Makassar and Sorong. The permits and land acquisitions for public projects such as toll road, airport etc will be made simpler and faster. One-stop-shopping for investment will be soon established.... bla bla bla ... I will make sure that all of these issues and challenges will be well identified, managed and improved so that the economic growth of Indonesia will be more than 7%, three years from now ! And, I need USD 550 billions as capital. Government alone can not do all of them. Its your opportunity ! Thank you". Semua hadirin kagum, bertepuk tangan sambil berdiri (standing ovation). Jokowi meninggalkan ruangan. Acara dilanjutkan dengan rehat kopi. Kala berkeliling, beberapa kalimat-kalimat yang muncul dari hadirin saat mereka menikmati rehat kopi, adalah: "I am pissed off. I prepared the translation equipment and the translator. I told everyone who do not understand Bahasa to use the machines. Jokowi did a great speech and in English. He (Jokowi) is just great. Never under estimate him". Itu kata sang pembawa acara bule dan tim. "Wow, Jokowi tahu ya masalah-masalah yang bikin ekonomi kita jalan di tempat," kata seorang Bapak dari sektor jasa keuangan. "Lancar Bahasa Inggris-nya... Top !" kata seorang pengusaha makanan dan minuman. "BBM jadi nih naik!" kata seorang anak muda (nb. Tidak kenal dan tidak tahu dari perusahaan apa). "Materinya komplit: visi, misi, strategi, target dan kiat. Cuma presentasinya dibikin kayak gado-gado," kata seorang putri muda energetik dari komunikasi  korporat. "Sayang tidak ada Q&A (tanya-jawab). Penasaran tuh dengan angka-angka," kata seorang anak muda berprofesi analis (ekonomi). "I compared the speech of President Elect 2004 and President Elect 2014. So different. The first was a perfect English and comprehensive thoughts but without numbers. The latter, so so and a very thick Javanese English, very technical and lots of promising numbers. Wait & See" Kalimat ini dilontarkan oleh seorang wirausahawan mancanegara yang senior dan sudah malang melintang sebagai seorang investor besar. Pendapat KK "Sebelumnya saya ragu akan kemampuan Bahasa Inggris Jokowi baik lisan maupun tulisan. Dari paparan tadi sebagian kecil dari misteri terjawab. Secara lisan dan satu arah Bahasa Inggris Jokowi ok. Sekiranya ada Q&A dalam Bahasa Inggris mungkin sebagian besar misteri kemampuan bahasa Inggris Jokowi bisa terkuak. There is always a room for improvement."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H