Mohon tunggu...
Kusma Wati
Kusma Wati Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

saya seorang yang senang mencoba segala hal yang baru, bermanfaat buat kehidupan, menulis, bercerita, berpuisi, mengajar, dan berwirausaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Temaram kota tua

14 November 2024   16:41 Diperbarui: 14 November 2024   16:52 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota tua yang penuh pesona

temaram lampu bercahaya hangat

Gedung-gedung disinari  mentari senja

Klasik terpadu warna senja yang hangat

Bangunan tua berbaris membisu

menyimpan noltagia masa laluku

Seperti jejak yang perlahan berlalu

namun memori masih terpaku

Di kota tua ini tempat kita bercengkrama

Menjalin pertemuan rahasia

Seakan waktu berhenti seketika

Hanya ada kau dan aku serta kota tua

Temaram kota tua mengingatkanku kembali

Akan semua kenangan yang berlalu

Entah kapan kau akan kembali

Meninggalkan aku di masa lalu

Waktu beranjak malam

Terdengar suara kereta memecah kesunyian

Aku mendengar dengan mata terpejam

Berharap mendengar suaramu di kesunyian

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun