Mohon tunggu...
Kusma Wati
Kusma Wati Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

saya seorang yang senang mencoba segala hal yang baru, bermanfaat buat kehidupan, menulis, bercerita, berpuisi, mengajar, dan berwirausaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dendam

24 Oktober 2024   02:00 Diperbarui: 24 Oktober 2024   02:00 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu aku selalu tersakiti

Selalu menelan kepahitan

Tak bisa menghindari sakit hati

Selalu merasa tertekan

Kini semua sudah berlalu

Waktu menyembuhkan lukaku

Mencoba menata kembali hidupku

Melupakan semua kesakitanku

Walau semua memudar di ingatanku

Namun setiap kali disebut namamu

Terasa perih menusuk jantungku

Melintas kembali deritaku

Ku coba untuk selalu ikhlas

Ku coba untuk tidak mendendam

Ternyata aku belum ikhlas

dan aku masih menyimpan dendam

Masa lalu ingin ku buang jauh

Masa kini yang akan ku tempuh

Ku lepaskan agar hatiku bersih

Ku jaga hatiku agar tak bersedih

Lepaskan dendam ini kepadamu

Ikhlaskan semua perbuatanmu

Namun ingatanku tak akan lupa

Karena aku hanya manusia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun