Begitu panas berita bergulir tentang jihad seks di kompasiana. Terlebih ketika ada sebuah ulasan dari salah seorang Kompasiaoner untuk topik ini yang dihadiahi TA oleh admin. disini selengkapnya. membaca artikelnya tentu kita tak akan mempermasalahkan, sebab memang sang pemilik tulisan hanya menanyakan tentang kesahihan berita dan fatwa sesat ini. Sayang tulisan yang baik dari sang kompasioner tidak berlanjut kepada komentarnya. komentar-komentar yang masuk yang bernada miring kurang disikapi dengan baik sehingga netralitasnya digugat oleh beberapa komentator (salah satunya saya, hahahaha). yah wajarlah, toh saya pun bikin opini mugkin100% subjektif. (hahahaha, atinya bener-bener orisinal atas pendapat pribadi berati ya?, sepertinya  nggak juga. hahahaha).Sekelumit penghantar dari saya, sebuah pembuka berita yang semoga menjadi isyarat bahwa, sebenarnya diskusi yang ada antara saya dan anda wajar-wajar saja. saling mengoreksi diri dan berlanjut kepada ucapan maaf dari saya).
jegerisasi memang berita jihad seks ini. Bikin gempar, terlebih orang-orang yang selama ini perhatian terhadap perang di suriah. bagi pihak yang kontra dan memberikan dukungan atas perlawanan terhadap rezim biadab as'ad, berita sensistif seperti ini bisa menjadi perhatian khusus yang mendalam. Perang yang mulanya berawal dari aksi demonstrasi damai kemudian berujung pada penistaan agama ini akhirnya berlanjut pada perang ideologi antara rezim basyar as'ad yang didukung kekuatan syiah dan komunis dengan pihak-pihak opisisinya. setiap berita yang tersaji kini menjadi simpang siur antara fakata atau sebatas propaganda. pertikaian ideologi bukan hanya antara pemerintahan as'ad dengan oposisi, tetapi sesama oposisi pun kita jumpai pertentangan ideologi. sebab opisisi ini memang tidfak berdiri dari satu pihak. terdapat pihak pejuang-pejuang islam konservatif, ada yang moderat dan ada SEPILIS yang setali tiga uang dengan misi negara-negara barat yang ikut perang didalamnya. maka setiap berita yang memberikan keuntungan disatu pihak akan dimanfaatkan sebaik-baiknya, begitu pun pihak lain, berita yang sama akan dinilai menguntungkan yang mana, bila menguntungkan untuk kelompoknya (meski berbeda ideologi) dan berasal dari lawan politiknya, maka berita pun akan dimanfaatkan dan disebarluaskan dengan massif.
Jihad nikah/seks, yang disinyalir dilakukan oleh mujahidin oposisi rezim basyar asad yang cenderung konservatif. tindakan ini dianggap benar manakala ada sebuah twets dari syaikh alarifi yang memberikan dukungannya terhadap tindakan ini. syaikh alarifi adalah seorang pengobar semangat bagi para muslim untuk berjihad dibumi syams untuk menumbangkan rezim biadab basyar asad. twets ini dianggap benar dan disebarkan dengan masif meski telah disangkal oleh syaikh alarifi. Terlepas dari perkembangan beritanya saya ingin sedikit mengulas tentang fatwa jihad seks ini dari perspektif pengetahuan yang saya peroleh.
Dari istilah JIHAD NIKAH/SEKS ini mungkin sedikit pertanyaan yang coba saya simpulkan.
1. adakah istilah lain yang lebih familiar dengan jihad seks ini?
berdasarkan kejadian yang sedang diberitakan. jihad nikah/seks tak lebih dan tak kurang mirip dengan nikah kontrak. nikah kontrak ini sering kita dengar dengan istilah mut'ah. adapun kata jihad nikah/seks digunakan menurut pandangan saya tak lebih dan tak kurang hanya sebatas propaganda. a. bila kejadian ini benar maka tak lebih dari sekedar fatwa sesat yang dikobarkan untuk kepentingan syahwat (dan orang yang dituduh memberi fatwa/syaikh alarifi sudah menampik membuat fatwa ini) b. bila berita ini bohong, maka tak lepas dari sebuah propaganda untuk menjatuhan makna jihad dan pelakunya. kata ini dipakai dibandingkan mut'ah sebab bagi muslim sunni mut'ah akan ditolak mentah-mentah. bagi muslim sunni, mut'ah teah menjadi hukum usang dan telah jauh dibuang karena sebab ketidakadilan dan kemudhoratannya yang jauh lebih besar. sama halnya saat khamar dibuang dari barang halal ummat muslim.
sejarah pergulatan dan perdebatan mut'ah menjadi rumit manakala orang-orang dan ulama syiah (kecuali zaidiyah) menjadikan mut'ah sebagai ibadah dengan iming-iming pahala yang menggiurkan. memang tak semua orang syiah melakukan nikah mut'ah ini, namun menjadi poin penting dan pokok bahwa mut'ah menjadi dogma yang tak terpisahkan. terkait catatan kecil nikah mutah ini silahkan baca dari orang syiah berikut (di sini) dan unuk mengecek validitasnya apakah ia benar-benar orang syia atau bukan silahkan anda cek artikel lainnya dan tata bahasa yang digunakan.
2 Apakah jihad nikah/seks ada dasarnya?
jika yang disebut adalah jihad nikah, tentu kita tidak akan menemukan istilah ini dalam sejarah islam. tetapi bila yang disebut adalah nikah mut'ah, tentu akan sangat banyak literatur yang membahasnya. dan seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdasarkan kejadian dan beritanya maka saya katakan jihad nikah ini sama saja dengan nikah mut'ah yang selama ini sudah dikenal.
3. apakah jihad nikah/seks (nikah mut'ah)Â dibolehkan?
a. menurut muslim sunni: mutlak diharamkan. Adapun waktu pengharamannya ada banyak pendapat, tetapi sejak masa khalifah umar ra. semua ulama ahlussunnah sepakat bahwa hukum keharaman mut'ah telah disepakati
b. menurut syiah: kembali pada testimoni dari wanita syiah yang saya sampaikan pada link di atas. fatwa bolehnya mut'ah bila dirujuk terhadap sumber hukum pokok syiah sendiri sebenarnya tidak ada. oleh sebab itu ada beberapa ulama syiah yang beralasan dan beralibi dengan mengambil riwayat dalam sahih bukhori. dalam konteks ini, mut’ah dibenarkanatas legitimasi fatwa ibnu abbas. sayangnya pencungkil fatwa ini tidak mengklarifikasi terhadap fatwa ulama lain semisal ibnu umar serta sahabat lain yang sepakat bahwa sejak masa pemerintahan umar ra (khalifah kedua) seluruh ulama sepakat mengatakan keharaman mut’ah. fatwa ibnu abas ra. sebenarnya juga tak sepenuhnya mutlak menghalalkan mut’ah. menurut beliau ada sebab-sebab khusus yang membolehkan adanya mut’ah semisal saat kondisi perang dengan kaum kafir atau kondisi darurat lain. namun sekali lagi. fatwa ini secara mutlak ditolak oleh ulama sunni yang mengharamkan adanya mut’ah. adapun sejarah lengkap tentang mut'ah berdasarkan riwayat sunni bisa dibaca disini
Berdasarkan poin-poin yang sudah saya ulas tadi, ada sebuah lubang bagi pencari nafsu syahwat terhadap kehalalan terhadap nikah mut'ah. Namun sayangnya, lubang yang dibidik ternyata telah tertutup dengan kesepakatan ulama sunni semenjak masa khalifah umar bahwa secara sepakat bahwa nikah mut'ah telah diharamkan hingga akhir zaman. oleh sebab itu kebenaran berita-berita ini semakin diragukan dan semakin diyakini hanya sebatas propaganda-propaganda untuk menjatuhkan lawan politik dalam perang suriah. sanggahan dari syaikh alarifi terkait fatwa sesat ini dan rekam jejak para jihadis yang konservatif selama berpuluh-puluh tahun diberbagai belahan dunia mulai afghanistan, cechnya, palestina dan tempat lain-lainnya menunjukkan jauhnya sifat nista ini dari diri mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H