Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cak Imin, Politik Oligarki, dan Desakan MLB PKB

23 April 2021   13:05 Diperbarui: 23 April 2021   13:23 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kader DPC dan PAC PKB Kab Tasik saat menyikapi Pilkada/regional.kompas.com

Blessing in disguised nya adalah bahwa momentum itu selalu datang pada waktumya yang tepat. Momentum evaluasi terhadap kepemimpinan politik Cak Imin di PKB muncul karena langkah politik Cak imin sendiri dan gank nya di DPP dan DPW yang seolah diaorientasi dan menunjukan ketakutan dengan target-target politiknya sendiri.

Sehingga kemudian Cak Imin menciptakan dan membuat kebijakan serta aturan sendiri yang melingkari kekuasaannya, tak peduli jikapun harus membabat kaki-kaki kader organiknya di bawah. Yang penting barisan DPW dan DPC adalah orang-orang yang akan bisa mengamankan kekuasaannya di PKB dan menunjang targetnya mengejar RI-1 atau RI-2.  Ketua DPW banyak diisi oleh orang DPP. Ketua DPC juga di tunjuk begitu saja oleh DPP. Muscab yang judulnya musyawarah cabang tak ada musyawarahnya.  Anomali Demokrasi dari partai yang lahir di era Reformasi.

Tapi nasi sudah jadi bubur, snow ball desakan MLB PKB semakin membesar dan meluas. Hingga sedikit banyak menggerus opini PKB dan Cak Imin hari ini. Persoalan nanti MLB itu jadi atau tidak, mau tetap di pimpin sama Cak Imin atau Mahpud MD, atau Yenny Wahid, atau Gus Yaqut itu hanyalah keniscayaan sejarah.  

Meskipun Menag yang juga Ketum GP Ansor Gus Yaqut yang sebelumnya ramai di media senagai salah seorang tokoh yang dibidik bersama Mbak Yeni Wahif oleh para kader kubu MLB sebagai Pengganti Cak Imin sudah bertemu dengan cak Imin di DPP PKB dan menyatakan PKB solid dunia akherat. Tapi ada ungkapan lain juga dari Gus Men ini bahwa membaca politik jangan hitam putih.

Nah, menyaksikan semua dinamika ini, kita tentu berharap bahwa sebagai partai berbasis Nahdliyin, PKB bisa mencerminkan politik NU yang diajarkan para kiai NU dan pendiri PKB. Meminimalisir fenomena Oligarhki dan nepotismenya. Dan Yang terpenting semoga semua dinamika kader di bawah ini baik dan sehat bagi PKB, mengembalikan PKB pada rel dan rute nya, sehat bagi kehidupan demokrasi, dan bermanfaat bagi warga NU,  Masyarakat, Bangsa dan Negara.

Dari Tasikmalaya Bersuara, Jawa Barat Bangkit Ki Sunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun