Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gejolak Kader PKB Pasca Muscab Serentak

11 Maret 2021   23:35 Diperbarui: 11 Maret 2021   23:43 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo Protes Hasil Muscab PKB #Radar Lampung

Kang Jimmy menyebut Muscab DPC PKB dan tata Kelola kepemimpinan DPW di Jawa Barat ini lebih menentukan perkoncoan dan oligarkhi Ketua DPW saja, tanpa etika dan keadaban sebagai partai yang lahir dan dibesarkan oleh jam'iyyah Nahdlatul Ulama. Suara-suara arus bawah kader seakan tidak ada lagi artinya. Yang penting Milenial, meskipun belum pernah sama sekali berjuang di partai, atau baru terjun di politik, tanpa bisa dikatakan sebagai refresentasi kader partai. Atau pernah melewati proses dan tahapan kaderisasi.

Padahal dalam aturan Anggaran Rumah Tangga PKB pasal 89 ayat 4 "Kaderisasi menjadi syarat mutlak bagi setiap anggota Partai yang hendak mendapatkan promosi kepengurusan, jabatan strategis di internal partai, jabatan politik dan atau jabatan public". Faktanya penunjukan Jabatan strategis dalam Muscab yang "Tuntas" atau di tunjuk dari atas itu baik sebagai Ketua Dewan Syuro, Sekretaris Dewan Syuro, Ketua Tanfidz, Sekretaris Tanfidz tanpa mempertimbangkan Kaderisasi yang menjadi Syarat Mutlak sebagaimana amanat ART tersebut.  

Spirit lebah benar-benar "nyeureud" para senior PKB di DPAC maupun di DPC, sehingga banyak kader PKB yang "ngagaloler" oleh gaya kepemimpinan feodal yang par excellent yang dijalankan oleh Ketua DPW Jabar Syaiful Huda.

Melihat fenomena tata kelola partai yang menunjukan adanya gap yang nyata antara das sollen dengan das sein, antara pidato Ketum DPP PKB denga apa yang terjadi dilapangan, menunjukan bagaimana partai ini sedang mengarah kepada mis leading yang semakin menjauhkan partai dari akar tradisi politiknya sebagai partai yang dilahirkan NU dan menjadi wadah politik kaum nahdliyin.

PKB ini partai yang pemegang sahamnya adalah jam'iyyah NU, bukan perseorangan sebagaimana kelahiran partai-partai lain seperti Nasdem, Gerindra dan PDIP. Semakin feodal dan semakin oligharkhy kepemimpinanya baik di DPP maupun di DPW apalagi tak lagi menganggap PBNU, PWNU dan PCNU serta para ulama dan pesantren sebagai bagian dari orang tua yang harus di dengar dan ditaati saran masukannya. Maka akan terkena apa yang popular dalam pepatah Sunda " Moro julang ngaleupaskeun peusing" mengejar milenial tapi kader kolonial yang asli murni dan potensial akan terlepas dan menjauh dari PKB.

Jika Ketum mengatakan PKB menghilangkan kompetisi tapi sinergi, jika polanya seperti apa yang dilakukan oleh DPP dan DPW hari ini maka ruh dan spirit sejati PKB akan hilang dan tercerabut. Akhirnya target-target strategis partai kedepan, apakah itu Target Nyapres Cak Imin, atau Nyagub ketua DPW akan mendapatkan tantangan dari para Ronin yang melawan dengan spirit dan energi kekecewaannya. Situasi dan apa yang dilakukan elit DPP dan DPW PKB hari ini memang akan diuji dan dilihat hasil dan dampaknya nanti di 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun