Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Paket Rieke-Teten "Bukan" Jokowi-Ahok

29 Oktober 2012   00:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:16 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan ketiga paket Rieke-Teten ini kalau jadi diusung PDIP adalah keduanya tidak memiliki rekam jejak atau pengalaman sedikitpun dalam hal pengelolaan pemerintahan dan birokrasi. Keduanya selama ini bergerak di luar yang selalu berteriak mengkritisi birokrasi dan pemerintahan. Jika mereka langsung terjun dan praktek langsung, mereka pasti akan mengalami kegagapan yang serius, berbeda misalnya dengan Jokowi-Ahok yang sudah memiliki pengalaman dan rekam jejak yang bagus sebagai pemimpin pemerintahan meskipun di tingkat Kabupaten/Kota.

yang terakhir, secara geneologis, Rieke-Teten memiliki ikatan sejarah kelahiran sama-sama dari satu daerah Kabupaten, yaitu dari Garut. Mereka lahir dan besar di Kota Dodol Garut, sehingga secara bacaan politik hal itu akan dilihat sebagai amunisi tembakan. "Memangnya Jawa Barat itu Garut wungkul". Dalam hal Pilgub perlu dipikirkan cerminan asal- muasal kewilayahan sang calon. Apakah itu cerminan Pantura atau Pantai Selatan Jawa Barat. Hal itu semata untuk menjaga keseimbangan sebagaimana dalam konteks Indonesia ada keperluan figur yang mencerminkan sosok Jawa dan luar Jawa. Naif memang tapi itulah realitas politik yang terjadi.

Itulah bebrapa point yang menjadi bacaan saya, saya suka terhadap sosok Teten Masduki, alangkah baiknya jika Teten Masduki dicalonkan sebagai Cagub lalu berpasangan dengan sosok wakil yang punya rekam jejak secara bagus di pemerintahan, perlu diteropong figur Orang Jawa Barat yang saat ini berkiprah di lingkaran Birokrasi baik di pusat maupun di daerah.

Jika PDIP memaksakan paket sendiri dengan figur Rieke-Teten, maka mimpi mengulang kesuksesan sebagaimana Pilgub DKI hanyalah akan tinggal mimpi. Akan rontok oleh paket Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar atau paket Dede Yusuf-...........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun